ITB Bicara Tanggul Jakarta dan Ancaman Tsunami Selatan Jawa

CNN Indonesia
Selasa, 17 Agu 2021 08:10 WIB
Ilustrasi gempa bumi. (Istockphoto/ Petrovich9)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Laboratorium Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) Heri Andreas mengungkapkan potensi bencana gempa bumi dan tsunami megathrust selatan Jawa, bukan untuk menakut-nakuti. Namun sebagai upaya membangun kewaspadaan.

Heri menekankan bahwa tanggul pantai atau laut di Jakarta akan berperan sangat penting. Tidak hanya mencegah banjir rob, tetapi juga memproteksi Jakarta dari tsunami.

"Fungsi tanggul pantai itu menjadi lebih penting. Sementara saat ini masih mandek dikerjakannya," kata Heri saat dihubungi, Senin (16/8).

Heri mencontohkan pengerjaan tanggul di Jakarta mulai dari Kamal Muara hingga Marunda yang masih belum beres dibangun. Dari target sekitar 33 kilometer baru beres kurang lebih 10 kilometer. Selain itu, masih ada pembangunan tanggul lain seperti di Muara Angke, Pantai Mutiara, dan Kaliadem.

Ketua Lembaga Riset Kebencanaan IA-ITB ini menambahkan, fakta yang diungkapkan terkait megathrust selatan Jawa meski terkesan menakut-nakuti, harus sikapi dengan bijak dan waspada. Untuk itu ia meminta semua pihak harus mendukung pemerintah dalam mempercepat proses pembangunan tanggul di pesisir Jakarta.

"Takutnya tsunaminya keburu datang karena saat ini tengah di ujung perulangan," tutur Heri.

Sebelumnya, Heri menjelaskan gempa bumi sifatnya berulang. Artinya, gempa yang telah terjadi akan terjadi lagi di masa kini dan yang akan datang atau secara bahasa keilmuannya disebut earthquake cycle.

"Salah satu sumber gempa bumi adalah megathrust selatan Jawa. Megathrust ini dapat menghasilkan gempa dengan kekuatan sangat besar dan saat ini tengah berada di ujung siklus atau perulangan. Dengan kata lain berpeluang terjadi dalam waktu yang tidak lama lagi," tutur Heri dalam keterangan tertulis, Senin (16/8).

Dia mengatakan, data Global Navigation Satellite System (GNSS) mengkonfirmasi adanya akumulasi energi di bagian megathrust Selat Sunda hingga Pelabuhan Ratu dan selatan Parangtritis hingga selatan Pantai Jawa Timur.

Jika gempa terjadi, lanjut Heri, kekuatannya dapat mencapai 8.7 Mw hingga 9.0 Mw dan bisa jadi diikuti tsunami hingga 20 meter tingginya.

"Gelombang tsunami berdasarkan hasil pemodelan ternyata bisa sampai di pesisir Jakarta dengan ketinggian 1 meter hingga 1,5 meter. Dibandingkan dengan 20 meter tentunya 1 meter adalah kecil," kata Heri.

"Namun demikian fakta saat ini pesisir Jakarta wilayahnya sudah ada di bawah laut hingga minus 1-2 meter, ini artinya potensi tsunami akan lebih besar," tambahnya.

Heri menuturkan, berdasarkan hasil simulasi model, run up tsunami dapat mencapai sebagian besar Pluit, Ancol, Gunung Sahari, Kota Tua hingga Gajah Mada.

"Kalau kita perhatikan modelnya ternyata nyaris menyentuh Istana (Presiden)," ujarnya.

Dengan simulasi model tsunami megathrust selatan Jawa itu, Heri ingin menekankan bahwa tanggul pantai atau laut di Jakarta akan berperan sangat penting. Tidak hanya mencegah banjir rob, tetapi juga memproteksi Jakarta dari tsunami.

"Untuk itu kita harus mendukung pemerintah dalam mempercepat upaya pembangunan tanggul sepanjang pesisir Jakarta," kata dia.

(hyg/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK