Ahli Ungkap Cara Kerja Pembuat Hoaks, Untung Ratusan Juta

CNN Indonesia
Sabtu, 28 Agu 2021 15:28 WIB
Ahli mengungkap cara kerja para pembuat hoaks yang bisa meraup untung belasan hingga ratusan juta rupiah.
Ahli mengungkap cara kerja para pembuat hoaks yang bisa meraup untung belasan hingga ratusan juta rupiah.(AP/Vincent Yu)

Kasus menyebarkan hoaks untuk mencari keuntungan bukan hanya terjadi di Indonesia. Di Amerika Serikat, dalam 10 tahun terakhir Dr. Mercola dilaporkan menyebarkan hoaks anti vaksin dan mendapat keuntugan dari penjualan pengobatan alternatif, termasuk menyebarkan hoaks terkait anti vaksin Covid-19.

Cap ini diberikan oleh peneliti yang sudah meneliti jejaring dokter ini. Namun, Mercola sendiri menolak tuduhan itu, seperti dilaporkan New York Times.

Sementara di dalam negeri, Peneliti MAFINDO, Puradian Wiryadigda per 14 Agustus 2021 mencatat jumlah hoaks pada semester I 2021. Data tersebut menyebut total hoaks general mencapai 1210, 262 hoaks terkait Covid-19, dan 105 hoaks terkait vaksin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hoaks terkait Covid-19 paling banyak dikaitkan dengan bencana kesehtan, nutrisi, dan dikaitkan dengan politik. Sebaran hoaks paling tinggi pada Januari dan jenis hoaks yang paling banyak disebarkan adalah konten menyesatkan.

Sementara alat penyebaran hoaks paling banyak menggunakan teks dan media campuran dengan unsur teks, foto, dan video.
Lebih lanjut, Ismail menjelaskan di Indonesia penyebar hoaks menjadikan berita TV menjadi bahan pembuat hoaks yang nantinya diunggah di YouTube yang merupakan ladang subur bisnis mereka.

Isu yang sensitif dan kontroversial menjadi menu favorit para pembuat hoaks karena isu tersebut banyak manarik minat warganet.

"Kanal-kanal seperti itu memfitnah siapa saja. Yang penting bisa viral. Dan memanfaatkan narasi dari siapa saja. Yang penting bisa viral," tulis Ismail.

(mrh/eks)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER