Jakarta, CNN Indonesia --
Sebanyak 500 juta dosis vaksin Jassen atau dikenal juga sebagai vaksin Johnson and Johnson yang sudah datang ke Indonesia hari ini (11/9) merupakan vaksin yang bisa digunakan hanya dengan sekali suntik saja.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyebut vaksin yang baru datang itu merupakan vaksin jadi yang merupakan hasil kerjasama dengan pemerintah Belanda. Sebelumnya Belanda juga sudah mengirimkan 657 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari Belanda sebagai bagian komitmen dose-sharing untuk3 juta dosis.
Sebelumnya, vaksin Janssen atau Johnson and Johnson (Ad26.COV2.S) telah menerima izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorisation (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Badan POM kembali menerbitkan EUA bagi dua produk vaksin Covid-10 yang baru, yaitu Janssen Covid-19 vaccine dan vaksin Convidecia," kata Kepala BPOM Penny Lukito dikutip situs resmi BPOM, Selasa (7/9).
Vaksin ini didaftarkan oleh PT Integrated Health Indonesia (IHI) dan telah melalui penilaian dengan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) terhadap data mutu vaksin.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga telah memasukan vaksin ini ke dalam list yang dapat digunakan untuk Emergency Use Listing (EUL) di seluruh negara.
Vaksin Adenovirus asal AS
Vaksin Janssen merupakan kembangan dari perusahaan Johnson & Johnson (J&J). Vaksin ini tidak menggunakan virus SARS-CoV-2 dan tidak akan menyebabkan covid-19.
Vaksin ini akan bekerja dengan membentuk pertahanan melawan covid-19 dan dibuat menggunakan virus yang dilemahkan atau Adenovirus.
Adenovirus nantinya akan membentuk protein SARS-CoV-2. Sistem imun tubuh seseorang akan mengenali protein tersebut dan menghasilkan antibodi. Jika seseorang yang menggunakan vaksin ini dan terpapar covid-19 tubuh akan dengan mudah mengenali dan melakukan proteksi untuk melawannya.
Proteksi terhadap berbagai varian
Vaksin ini diklaim dapat menghasilkan antibodi penetral terhadap beberapa varian covid-19. Di antaranya strain asli SARS-CoV-2 (WA1/2020), varian Gamma (P.1), Alpha (B.1.1.7), varian Epsilon (B.1.429), varian Kappa (B.1.617.1), hingga varian DG14G.
Walau bermarkas di Belanda, vaksin Jansen keluaran J&J ini diproduksi di Amerika Serikat.
Nilai efikasi vaksin Janssen
Vaksin Janssen dapat mencegah keseluruhan gejala covid-19 dari sedang hingga berat bagi subjek di atas 18 tahun. Menurut European Medicine Agency (EMA) pada nilai efikasinya mencapai 67 persen.
Vaksin ini telah disuntikkan ke lebih 2,151 orang yang pernah terpapar covid-19. Hasilnya tidak ditemukan satu kasus efek samping pun pada penyintas covid-19.
Melansir data WHO, dosis tunggal vaksin Janssen juga dapat melawan 66,9 persen gejala sedang, 85,4 persen penyakit kronis, dan 93,1 persen terhindari dari rawat inap.
Efek Samping
Efek samping ringan hingga sedang akan terjadi dan segera membaik dalam 1-2 hari setelah vaksinasi.
Efek samping yang umum dirasakan ialah sakit pada area suntikan, sakit kepala, kelelahan, pegal pada otot, hingga mual. Kemungkinan ini terjadi pada 1 dari 10 orang yang divaksin.
Bersin, tremor, sakit tenggorokan, hingga diare mungkin terjadi pada 1 dari 100 orang yang divaksin Janssen. Trombosit dan sindrom Guillain-Barré mungkin akan terjadi pada 1 dari 1000 orang.
Uji Klinis
Uji klinis dilakukan di beberapa negara Amerika latin, Amerika Serikat, dan Afrika Selatan dengan subjek diatas 18 tahun. Uji klinis ini telah melibatkan 44 ribu orang dengan beragam etnis dan gender, dimana sebagian mendapat dosis tunggal dan sebagian mendapat placebo (dummy injection).
Data Kedepan
Sejak vaksin ini diizinkan untuk beredar, produsen akan melakukan serangkaian percobaan untuk memberikan informasi lebih lanjut.
Informasinya akan meliputi masa proteksi vaksin, efikasi vaksin terhadap varian baru covid-19, sebaik apa vaksin melindungi kategori tertentu (lansia, orang dengan lemah imun, beragam etnis, ibu hamil dan busui), serta efek jika vaksin diberikan dua dosis.
Apakah Aman?
emWHO Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) telah melakukan serangkaian asesmen terhadap kualitas, keamanan, dan efikasi dari vaksin. Vaksin ini juga telah direview oleh EMA serta U.S. Food and Drug Administration (FDA) dan dinyatakan aman untuk digunakan.
Siapa Saja yang Boleh dan Tidak Boleh Divaksin Janssen?
WHO dan EMA tidak menyarankan vaksin diberikan kepada orang dengan anafilaktik dan hipersensitivitas. Bagi orang dengan alergi dan akan divaksin Janssen harus diawasi oleh tenaga medis dengan perawatan medis yang sesuai.
Bagi orang dengan lemah imun (immunocompromised) masih bisa mendapatkan vaksin ini karena tergolong kategori orang dengan risiko penularan yang tinggi. Walau belum ada data terkait hal ini , mungkin vaksin tidak akan bekerja dengan baik.
Seseorang dengan temperatur diatas 38.5ºC harus menunda vaksinasi. Sementara ini untuk anak-anak masih tidak direkomendasikan oleh WHO.
Keamanan vaksin Janssen untuk komorbid
Namun demikian, WHO mengatakan vaksin ini aman dan efektif bagi penyintas hipertensi, penyakit paru-paru berat, gagal jantung, obesitas, hingga diabetes.
Selain itu, penyintas HIV yang dikategorikan tinggi risiko covid-19 juga diperbolehkan. Namun harus berkonsultasi dengan tenaga medis profesional sebelum vaksinasi.
Keamanan vaksin Janssen untuk lansia
Vaksin Janssen hanya memerlukan satu dosis suntikan dengan tipe vaksin vector. Data yang dikeluarkan uji klinis mengatakan bahwa vaksin ini juga dapat digunakan dan efektif untuk lansia.
Namun hingga saat ini, vaksin Janssen belum direkomendasikan untuk anak-anak. EMA telah sepakat dengan produsen akan merencanakan percobaan yang melibatkan anak-anak.
Perlindungan terhadap covid-19 dengan menggunakan vaksin ini baru mulai akan terbentuk setelah 14 hari pasca vaksin.
Keamanan vaksin Janssen untuk Ibu Hamil dan Busui
Uji coba yang dilakukan kepada hewan tidak menimbulkan efek berbahaya dari vaksin Janssen untuk kehamilan. Namun, WHO menyarankan untuk divaksin dengan syarat manfaatnya lebih banyak dibandingkan risikonya.
Begitu pula dengan ibu menyusui (busui), walau belum ada penelitian lebih lanjut diperkirakan tidak ada risiko untuk busui.
Bagi ibu hamil yang ingin menggunakan vaksin ini disarankan agar berkonsultasi secara intens kepada tenaga kesehatan yang profesional setelah mempertimbangkan manfaat dan risikonya.
[Gambas:Photo CNN]