Selain menemukan hewan, Al-Kindi juga mengatakan bahwa ia dan timnya menemukan air terjun di dalam gua dan meminum air dari sana. Padahal sumur neraka terkenal dengan mitos sebagai gua yang "jahat" dan airnya berbahaya untuk diminum.
"Kami bahkan minum satu botol penuh dan tidak ada yang terjadi pada kami!," katanya.
Saat tim OCET turun ke lubang itu, mereka tiba di lantai yang tidak rata dan bergerigi yang ditutupi stalagmit, beberapa di antaranya mencapai ketinggian 30 kaki (9 m). Beberapa bagian lantai juga tertutup mutiara gua, yang juga merupakan jenis speleothems.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka [mutiara gua] terbentuk dari air yang menetes atau mengalir sebagai lapisan mineral konsentris, biasanya di sekitar semacam nukleus," Leslie Melim, seorang ahli geologi di Western Illinois University yang berspesialisasi dalam mutiara gua, seperti dikutip dari Live Science, Sabtu (25/9).
Melim juga menjelaskan bahwa mutiara gua jarang terjadi dan hanya dapat tumbuh di bagian dasar gua yang benar-benar datar sehingga inti tidak bergerak.
Sumur neraka atau Sumur Berhout menjadi tempat misterius yang telah lama menjadi subjek banyak mitologi dan cerita rakyat. Lewat kisah cerita rakyat disebutkan bahwa tempat itu merupakan penjara bagi para setan.
Sebutan itu merujuk pada bau busuk yang keluar dari sumur. Selama berabad-abad silam, cerita rakyat telah beredar. Diceritakan ada sebangsa jin dan tokoh gaib yang menghuni bawah sumur tersebut.
"Beberapa orang mengatakan di sanalah orang-orang murtad dan orang-orang yang tidak percaya disiksa setelah kematian," kata ahli geologi dan pemilik Pusat Konsultasi Ilmu Bumi seperti dikutip dari The National, Selasa (21/9).
Beberapa orang juga percaya bahwa jika mereka terlalu dekat, lubang itu dapat menarik orang ke dalam, yang lain mengklaim bahwa lubang yang menganga itu adalah gunung berapi super yang mampu menghancurkan Bumi.