"Ada berbagai jenis lubang pembuangan, yang paling umum adalah lubang runtuhan dan amblesan," kata Philip van Beynen, ahli lubang pembuangan di University of South Florida.
Lubang runtuhan terbentuk ketika rongga batuan dasar di bawah permukaan meluas sedemikian rupa sehingga atap di atasnya tidak lagi ditopang, dan batuan serta sedimen di atasnya tiba-tiba runtuh ke dalam gua. Lubang runtuhan terjadi ketika sedimen permukaan perlahan menetes ke dalam rongga kecil di bawah tanah sampai depresi atau lubang runtuhan terbentuk.
Keduanya bergantung pada jenis lanskap khusus, yang dikenal sebagai karst, yang dicirikan oleh batuan dasar karbonat seperti batu kapur dan dolomit, yang larut dalam air dan mengarah ke gua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, van Beynen juga mengatakan bahwa sulit untuk menelusuri dengan tepat bagaimana atau kapan lubang runtuhan terbentuk.
Sumur Neraka yang dijelajahi itu berlokasi di perbatasan Yaman dengan Oman di provinsi timur Al-Mahra.
Lubang sumur itu diketahui berukuran lebar 30 meter, dengan kedalaman lebih dari 100 meter di bawah tanah. Umur dari sumur Barhout ini tidak diketahui, namun pejabat Yaman sempat menyebut sumur ini sudah ada sejak jutaan tahun lalu, seperti dikutip LiveScience. Sehingga, apapun yang ada di bawah sumur ini juga diprediksi berumur jutaan tahun.