Pakar Dorong Pemerintah Pakai ID Nasional Lindungi Data NIK

CNN Indonesia
Jumat, 15 Okt 2021 13:41 WIB
Pakar mendorong pemerintah menggunakan ID Nasional untuk melindungi data pribadi yang ada di NIK penduduk.
Ilustrasi. Pakar mendorong pemerintah menggunakan ID Nasional untuk melindungi data pribadi yang ada di NIK penduduk. (CNN Indonesia/Adi Maulana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pakar mendorong pemerintah melindungi data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan ID Nasional imbas marak digunakan di berbagai platform termasuk untuk nomor NPWP.

Hal itu menurut Pakar keamanan siber dari vaksin.com, Alfons Tanujaya perlu dilakukan agar tidak membahayakan data pribadi pengguna jika terjadi kebocoran. Pasalnya, data NIK berisi sejumlah data pribadi penting seperti informasi nama lengkap, alamat, tanggal lahir dan jenis kelamin yang rawan disalahgunakan.

Apalagi Dirjen Pajak berencana menggunakan NIK sebagai pengganti NPWP. Hal ini berpotensi membocorkan informasi keuangan wajib pajak jika data tidak dikelola dengan cermat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alfons menjelaskan ada beberapa keunggulan dari penggunaan digital ID, dibandingkan id konvensional seperti NIK. Ia mengatakan jika digital ID bocor masih bisa diganti karena sifatnya dinamis dan bisa diganti.

Sebab, digital ID diperlukan karena sifatnya dinamis dan tidak statis seperti NIK yang jika bocor bisa digunakan berulang-ulang untuk eksploitasi.

"Kalau digital ID bocor kira-kira seperti kredensial Linked In yang bocor, penggunanya tinggal mengganti password dan akun Linked In tersebut akan terlindung kembali dan tidak bisa diakses," jelas Alfons lewat keterangan tertulis kepada CNNIndonesia.com, Kamis (14/10).

"Sebaliknya kalau NIK dan data kependudukan yang melekat pada pemilik KTP, sekali bocor tidak bisa diganti akan selamanya bocor," tambahnya

Selain itu digital ID juga bisa diberikan perlindungan tambahan kepada Digital ID seperti TFA dan OTP yang akan melindungi Digital ID, dan tidak bisa diakses sembarangan, sekalipun kredensialnya berhasil diketahui.

Dia menjelaskan data apapun yang menggunakan kredensial kependudukan yang sudah bocor akan dapat diakses oleh siapapun yang memiliki informasi data kependudukan yang bocor itu.

"Sebagai contoh sertifikat vaksin yang bisa diakses hanya berbekal data kependudukan," tuturnya.

Selain itu keuntungan penggunaan digital ID bisa diperkuat dengan perlindungan tambahan seperti One Time Password (OTP) yang sudah terbukti handal dan digunakan oleh lembaga finansial untuk melindungi transaksi finansial.

Alfons menjelaskan digital ID dapat diposisikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari NIK, kiranya sebagai pengganti NIK di dunia digital.



Kebocoran Data Sebuah Keniscayaan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER