Selain itu, cuaca yang lebih cerah beberapa hari ke belakang juga turut berkontribusi membuat suhu menjadi lebih panas.
"Cuaca cerah menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan lebih optimal sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan. Kondisi tersebut berkaitan dengan adanya Siklon Tropis Kompasu di Laut Cina Selatan bagian Utara," tambah Urip
Siklon tropis ini yang menarik masa udara dan pertumbuhan awan-awan hujan serta membuatnya menjauhi wilayah Indonesia sehingga cuaca di wilayah Jawa cenderung menjadi lebih cerah - berawan dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan aktivitas Matahari dan siklon tropis tersebut tercatat beberapa kota mencatatkan suhu harian yang sangat tinggi bahkan mencapai lebih dari 38 derajat Celcius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Urip menjelaskan peristiwa gelombang panas terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah dan tinggi.
Kemudian sebuah fenomena gelombang panas terjadi jika periode cuaca (suhu) panas yang tidak biasa berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO) disertai oleh kelembapan udara yang tinggi.
Selanjutnya untuk dianggap mengalami fenomena gelombang panas, suatu wilayah harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik, misalnya 5 derajat celcius lebih panas, dari rata-rata klimatologis suhu maksimum, dan setidaknya berlangsung dalam rentang lima hari berturut-turut. Namun apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama maka tidak dapat dikatakan sebagai gelombang panas.