Ulasan Sains soal Kemungkinan Gelombang Baru Covid-19

ttf | CNN Indonesia
Kamis, 04 Nov 2021 13:19 WIB
Gelombang 3 Covid-19 kini jadi momok sejumlah negara termasuk Indonesia, pahami secara empiris bagaimana gelombang Covid-19 bisa terjadi.
Gelombang 3 Covid-19 kini jadi momok sejumlah negara termasuk Indonesia, pahami secara empiris bagaimana gelombang Covid-19 bisa terjadi. (Foto: CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)

Apakah varian Delta jadi biang kerok kenaikan kasus?

Jawabannya, ya. Sejak awal pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2 telah bermutasi atau berubah dan menghasilkan varian virus baru. Salah satunya disebut varian delta.

Corona varian delta dianggap sebagai salah satu varian yang paling cepat menular sejauh ini. Meskipun vaksin memberikan perlindungan yang sangat tinggi, terobosan infeksi virus corona melalui varian delta dan varian lainnya tetap dimungkinkan.

Untungnya, vaksinasi, bahkan di antara mereka yang terinfeksi, sangat efektif untuk mencegah orang terinfeksi dengan gejala yang berat, rawat inap, bahkan meninggal akibat Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melacak lonjakan kasus Covid-19

Ada penundaan antara perubahan kebijakan seperti mewajibkan vaksin atau melonggarkan langkah-langkah keamanan yang memunculkan efek pada data terbaru Covid-19.

Begitu juga dalam kasus varian baru virus Corona yang mungkin membutuhkan waktu bermutasi dan menyebar.

Contohnya varian yang sangat menular seperti delta yang dapat menyebabkan akselerasi lebih cepat dalam kasus baru.

Peningkatan jumlah kasus Covid-19 atau rawat inap biasanya tidak terlihat sampai berpekan-pekan setelah terjadinya perubahan kebijakan atau perilaku.

Ketika seseorang terpapar virus Corona, dibutuhkan waktu hingga dua pekan sebelum dia jatuh sakit, kemudian dilakukan pengetesan dan kasusnya masuk dalam data.

Bahkan, butuh waktu lebih lama lagi untuk orang lain menjadi sakit setelah terpapar dan seterusnya.

Beberapa siklus infeksi harus terjadi sebelum peningkatan nyata dalam data yang digunakan pejabat kesehatan masyarakat untuk melacak pandemi.

Apakah akan ada lonjakan Covid-19 lagi?

Januari 2021, setelah FDA mengizinkan vaksin Covid-19 untuk penggunaan darurat sebulan sebelumnya, orang-orang di Amerika Serikat mulai divaksinasi. Pada Maret, jumlah harian infeksi baru telah menurun tajam.

Sedangkan April hingga Juni angka-angka itu mengalami penurunan lebih jauh. Tetapi pada Juli, kedatangan dan penyebaran varian delta coronavirus memicu lonjakan lain dalam kasus Covid-19.

Pada Oktober 2021, tingkat infeksi terlihat mulai menurun, mungkin sebagian karena lebih banyak orang yang divaksinasi. Naik turunnya tingkat infeksi bisa terjadi di masa depan sampai pandemi dinyatakan surut.

Para pejuang medis menyadari bahwa lebih banyak lonjakan Covid-19 mungkin terjadi. Mereka bekerja dengan produsen untuk menyediakan peralatan, dan melanjutkan kebijakan untuk melindungi pasien dan anggota staf.

Apa yang harus dilakukan?

Banyak hal yang mungkin disarankan untuk masyarakat sama-sama mencegah kembalinya gelombang Covid-19. Secara sederhana, cobalah untuk:

  1. Vaksin
  2. Tetap jaga protokol kesehatan
  3. Cek data penularan Covid-19 di wilayah Anda tinggal
  4. Pastikan stok makanan dan obat untuk dua pekan ada di rumah
  5. Pantau informasi mengenai Covid-19

Indonesia termasuk salah satu negara yang diramalkan akan menghadapi gelombang ketiga. Ramalan tersebut seiring pelonggaran yang terjadi, dan akan datangnya masa libur akhir tahun.

(ttf/fjr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER