Vaksin Merah Putih Unair Bakal Diproduksi Pertengahan 2022

can/ frd | CNN Indonesia
Selasa, 09 Nov 2021 19:42 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyebut vaksin merah putih Unair bakal diproduksi pada pertengahan 2022 jika uji klinis tahap I berjalan lancar.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyebut vaksin merah putih Unair bakal diproduksi pada pertengahan 2022 jika uji klinis tahap I berjalan lancar. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

"Saya ucapkan rasa bangga yang sangat tinggi kepada rekan-rekan di Universitas Airlangga yang telah mampu menghasilkan seed vaksin dalam negeri," ujar Budi.

Vaksin Merah Putih merupakan vaksin yang dikembangkan oleh peneliti dalam negeri, untuk memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 di tanah air. Pada prosesnya, pengembangan vaksin melibatkan berbagai institusi.

UNAIR menjadi salah satu anggota konsorsium yang turut mengembangkan Vaksin Merah Putih, dengan platform inactivated virus.Sebelum digunakan, bibit vaksin Merah Putih disebut telah melalui uji praklinis tahap 1, 2 dan 3 kepada hewan, dengan hasil yang diklaim aman dan baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya bibit vaksin mulai dilakukan uji klinis tahap I kepada 100 orang. Diteruskan dengan uji klinis tahap II pada januari 2022 kepada 400 orang, dan uji klinis terakhir atau ketiga pada Februari 2021 kepada sekitar 1000 orang.

"Ini kan sudah lulus uji praklinis ke hewan, kalau bisa uji klinisnya mulai tahun ini, untuk mengukur keamanannya," kata Budi.

Untuk Booster dan Vaksin Anak

Budi berharap bibit vaksin Merah Putih ini nantinya bisa dikembangkan dalam untuk memberikan vaksin booster dan vaksin bagi anak-anak usia 5-12 tahun. Hal itu disebut Budi lantara saat ini baru ada satu vaksin yang bisa digunakan untuk anak usia 5-12 tahun.

Padahal ada 30 juta anak di Indonesia yang menjadi sasaran penerima vaksin.Ia menambahkan keberhasilan UNAIR menemukan vaksin sendiri, merupakan tonggak sejarah dalam perkembangan sistem kesehatan Indonesia. Pihaknya ingin momentum baik ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan sarana dan prasarana terutama fasilitas dan kompetensi pengembangan vaksin.

"Saya berharap Indonesia bisa menguasai teknologi, bukan hanya berbasis dari teknologi virus bukan hanya berbasis teknologi protein rekombinan maupun asam nukleat," pungkasnya.

Sebelumnya tim peneliti UNAIR mengungkapkan hasil uji praklinik I vaksin Merah Putih buatannya. pada objek tikus transgenik menghasilkan aspek keamanan dan imunogenisitas yang baik.

"Kami sudah sampai uji praklinik I dan II. Yang pertama hasilnya baik dari sisi imunogenisitas, kemudian safety juga baik, termasuk toxicity di dalamnya.

Kemudian pendekatan respons imun tidak hanya humoral tapi juga seluler, dan menghasilkan sesuatu hasil yang menjanjikan," kata Ketua Peneliti vaksin Merah Putih dari Unair Fedik Abdul Rantam beberapa waktu lalu (18/8). 



(eks/eks)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER