Vaksin Merah Putih Eijkman BRIN Masih Tahap Uji Hewan Laboratorium

CNN Indonesia
Rabu, 10 Nov 2021 19:08 WIB
Vaksin merah putih besutan Eijkman-BRIN masih dalam tahap uji hewan laboratorium dan diharapkan masuk tahap uji klinis hewan awal 2022.
Ilustrasi. Vaksin merah putih besutan Eijkman-BRIN masih dalam tahap uji hewan laboratorium dan diharapkan masuk tahap uji klinis hewan awal 2022. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Peneliti senior Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Tedjo Sasmono mengatakan status vaksin merah putih yang saat ini tengah dikembangkan oleh BRIN masih di skala laboratorium.

"Uji hewan masih di skala lab, belum GMP (Good Manufacturing Practice)," ujar Tedjo kepada CNNIndonesia.com melalui pesan teks, Rabu (10/11).

Kemudian Tedjo menjelaskan pengembangan vaksin yang menggunakan metode rekombinan ini diproduksi dalam dua media, yaitu yeast (ragi) dan sel mamalia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk vaksin rekombinan yg diproduksi di yeast, saat ini masih tahap peningkatan hasil supaya mempunyai nilai ekonomis. Pengembangan terus dilakukan untuk mendapatkan seed-seed (bibit-bibit) baru yang lebih bagus produksi protein," kata Tedjo.

"Untuk vaksin rekombinan yg diproduksi di sel mamalia, juga dalam tahap scale up di bioreaktor," tambahnya.

Kemudian saat ini Tedjo dan tim peneliti tengah melakukan uji imunogenisitas awal pada hewan. Pengujian ini masih dilakukan dalam skala lab.

Selama penelitian, penelitian vaksin merah putih ini bukan tanpa kendala. Tedjo mengatakan terdapat beberapa kendala, seperti keterbatasan alat (bioreaktor yeast), keterbatasan SDM, dan kendala teknis di laboratorium.

Uji pra klinis tahun depan

Tedjo menargetkan proses scale up GMP dapat dilakukan pada akhir tahun ini agar bisa masuk ke tahap berikutnya.

"Diharapkan scale up GMP bisa dilakukan akhir tahun ini atau awal tahun depan untuk kemudian masuk ke tahap uji pra-klinis," pungkasnya.

Sebelumnya, Universitas Airlangga (UNAIR) yang merupakan salah satu anggota konsorsium yang turut mengembangkan Vaksin Merah Putih disebut telah melalui uji praklinis tahap 1, 2 dan 3 kepada hewan, dengan hasil yang diklaim aman dan baik.

Pengembangan vaksin oleh UNAIR dilakukan dengan platform inactivated virus.

Dengan proses yang telah melewati tahap uji praklinis, Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin mengharapkan produksi secara massal bisa dilakukan pada tahun depan.

"Saya berdoa mudah-mudahan lancar sehingga pada semester kedua tahun depan, vaksin merah putih telah bisa diproduksi," katanya dalam Sidang Terbuka Dies Natalis Unair ke-67 pada Selasa (9/11).

Selain UNAIR, vaksin merah putih juga dikembangkan oleh beberapa pihak lain, yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

[Gambas:Video CNN]



(lnn/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER