Krisis iklim di Alaska, rekor demi rekor yang tercipta dari peningkatan suhu, tiba menjadi sebuah termin 'Icemageddon'.
Istilah tersebut lahir dari otoritas setempat, sebagai cara mendefinisikan situasi anomali yang tercipta akibat perubahan suhu ekstrem.
Icemageddon salah satunya didefinisikan sebagai situasi saat badai musim dingin menyebabkan permukaan jalan terutup es.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Hal tersebut terjadi ketika suhu tinggi di permukaan bertemu suhu sangat dingin di bawah permukaan tanah dan jalan raya.
Anomali cuaca tersebut yang disebut otoritas setempat sebagai situasi Icemageddon, saat hujan deras dan salju telah meninggalkan es sekeras semen yang melapisi jalan.
Para ahli mengatakan udara hangat yang mengalir dari Hawaii telah membuat udara Alaska, lebih hangat dan lembab. Padahal, biasanya pada Desember Alaska relatif dingin dan kering.
Hujan salju lebat diikuti hujan membuat wilayah tersebut tertutup es karena hujan dengan cepat membeku, mengakibatkan pemadaman listrik meluas, penutupan jalan, dan pembtasan aktivitas perkantoran.
Departemen Transportasi dan Fasilitas Umum Alaska menyebut es tebal selimuti jalan dan membahayakan pengemudi.
"Es sangat sulit dihilangkan begitu telah menempel di permukaan jalan. Meskipun suhu udara hangat, suhu jalan di bawah nol, yang menyebabkan es menempel di permukaan," tulis mereka di Twitter.
Ilmuwan Iklim Rick Thoman dari Alaska Center for Climate Assessment and Policy menyebut es kemungkinan akan menempel di jalan sampai setidaknya Maret atau April 2022.
Thoman menyebut 'persinggungan' suhu hangat dan dingin yang ekstrim selama dua dekade terakhir adalah tanda perubahan iklim.
Ia juga mengatakan pembakaran bahan bakar fosil dan aktivitas manusia lainnya yang tidak terkendali mengubah iklim, membuat cuaca lebih tidak terduga dan rentan terhadap perubahan ekstrem.
(afp/fjr)