10 Fenomena Antariksa Sepanjang 2022

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jan 2022 06:50 WIB
Sejumlah fenomena antariksa akan terjadi dan sebagian dapat disaksikan di Bumi sepanjang 2022.
Ilustrasi. Sejumlah fenomena antariksa akan terjadi dan sebagian dapat disaksikan di Bumi sepanjang 2022. Foto: (dok. NASA)

4. Puncak Konjungsi Venus-Jupiter (1 Mei)

Menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah, Venus berkonjungsi dengan Jupiter dengan sudut pisah 14 menit busur. Fenomena ini dapat Sobat saksikan pada arah Timur saat bersantap sahur pukul 03.30 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbit. 

Magnitudo Venus cenderung konstan sebesar −4,11 sementara magnitudo Jupiter cenderung konstan sebesar −2,11 Fenomena ini sebelumnya pernah terjadi pada 25 November 2018 dan 12 Februari 2021.

Fenomena ini akan terjadi kembali pada 2 Maret 2023 dan 24 Mei 2024. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

5. Okultasi Venus oleh Bulan (27 Mei)

Okultasi adalah peristiwa terhalangnya benda langit yang tampak lebih kecil oleh benda langit lain, yang tampak lebih besar jika diamati dari Bumi.

Hal ini terjadi karena konfigurasi ketiga benda langit membentuk garis lurus jika diamati dari pengamat tata surya. 

Selain itu, benda langit yang tampak lebih kecil sebenarnya berada jauh di belakang benda langit lain yang jaraknya lebih dekat dengan Bumi. Secara global, Venus mengalami okultasi oleh Bulan pada tanggal 27 Mei sejak pukul 00.36 UT hingga 05.30 UT. 

Di Indonesia, Bulan berfase Sabit Akhir dengan iluminasi antara 10,6 persen hingga 10,3 persen, ketika mengokultasi Venus. 

Sebagian wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Bali, NTB, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara dan sebaian propinsi Papua Barat mengalami Okultasi Venus pada pagi hari setelah Matahari terbit hingga siang hari, sehingga hanya bisa disaksikan menggunakan alat bantu. 

Sedangkan, Okultasi Venus dapat disaksikan sebelum Matahari terbit untuk wilayah Madagaskar, Kep. Komoro dan Seychelles.

Fenomena ini pernah terjadi Indonesia pada 2011 dan 2017. Fenomena ini akan terjadi kembali pada 14 September 2026 dan 27 Mei 2039. 

6. Bulan Purnama Super (14-15 Juni dan 13-14 Juli)

Bulan Purnama Super atau Bulan Purnama Perige adalah fase Bulan Purnama yang terjadi beriringan ketika Bulan berada di titik terdekatnya dari Bumi atau disebut Perige. Bulan Purnama Super terjadi setiap tahun, setidaknya satu kali dalam setahun. 

Puncak Bulan Purnama Super terjadi pada  14 Juni 2022 pukul 18.51.35 WIB / 19.51.35 WITA / 20.51.35 WIT dengan jarak 357.658 kilometer dan pada tanggal 14 Juli 2022 pukul 01.37.23 WIB / 02.37.23 WITA / 03.37.23 WIT dengan jarak 357.416 kilometer.

Bulan Purnama Super dapat disaksikan dari arah Tenggara hingga Barat Daya, sebelum Matahari terbenam hingga setelah Matahari terbit.

7. Okultasi Uranus oleh Bulan (25 Juni)

Secara global, Uranus mengalami okultasi oleh Bulan pada 24 Juni sejak pukul 19.57 UT hingga 00.33 UT. Di Indonesia, Bulan berfase Sabit Akhir dengan iluminasi antara 15,3 persen hingga 15,2 persen ketika mengokultasi Uranus. 

Sebagian wilayah Indonesia seperti Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, Sulawesi, Maluku Utara, dan Maluku mengalami Okultasi Uranus ketika fajar sebelum Matahari terbit.

Sedangkan propinsi Papua Barat dan Papua mengalami Okultasi Uranus ketika fajar sebelum Matahari terbit hingga setelah Matahari terbit. Selain itu, Uranus hanya dapat disaksikan menggunakan alat bantu peneropong bintang.

Durasi okultasi terlama terjadi di kota Manokwari selama 1 jam 19 menit 32 detik, sedangkan durasi okultasi tersingkat terjadi di kota Balikpapan selama 16 menit 47 detik sejak pukul 04.30.58. 

Fenomena ini pernah melewati Indonesia dua kali tahun 2006. Ini akan terjadi kembali pada 8 April, 5 Mei dan 29 Juni 2030.

Lanjut ke halaman berikutnya..

10 Fenomena Antariksa Sepanjang 2022 (Bagian 3)

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER