Mengungkap Kapan Letusan Gunung Api Bawah Laut Tonga Berakhir

CNN Indonesia
Selasa, 18 Jan 2022 11:59 WIB
Minggu lalu, gelombang tsunami meluluhlantakkan sebagian besar wilayah Tonga. Peneliti menyebut peristiwa itu langka dan baru terjadi sekali dalam seribu tahun.
Letusan gunung api bawah laut Tonga. (AP/Planet Labs PBC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pada minggu lalu, gelombang tsunami meluluhlantakkan sebagian besar wilayah Tonga. Peneliti menyebut peristiwa itu langka dan baru terjadi sekali dalam seribu tahun.

Penelitian terbaru tentang sejarah geologi gunung berapi menunjukkan bahwa ledakan dahsyat dari gunung api itu merupakan peristiwa yang relatif langka dan menghancurkan.

"ini adalah peristiwa yang berpotensi menghancurkan, dan mengerikan untuk ditonton," kata Janine Krippner, ahli vulkanologi di Program Vulkanisme Global Smithsonian Institution.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para ilmuwan dan masyarakat banyak yang bingung dan ingin mengetahui apa yang jadi penyebab letusan yang begitu kuat, dan potensi bencana apa yang terjadi selanjutnya.

Tetapi informasi itu hanya sedikit yang bisa diketahui, karena gunung berapi itu berada pada daerah terpencil dan sulit untuk diamati dari dekat.

"Ada lebih banyak pertanyaan daripada jawaban saat ini," kata Krippner.

Gunung vulkanik Hunga Tonga-Hunga Ha'apai terletak di wilayah Pasifik Selatan yang penuh dengan gunung berapi. Beberapa di antaranya berada di bawah laut, dan memiliki kecenderungan untuk meletus dengan dahsyat.

Peristiwa erupsi di masa lalu melepaskan batuan apung dan menciptakan pulau baru sesudahnya.

Banyaknya gunung berapi ini ada karena lempeng Pasifik yang terus menukik di bawah lempeng tektonik Australia.

Pada saat lempengan itu turun ke batuan inti Bumi yang sangat panas, air di dalamnya akan keluar dan naik ke mantel di atasnya.

Hal itu menambahkan air ke batuan, dan menyebabkan mereka lebih mudah meleleh. Ini menciptakan banyak magma yang cenderung lengket dan berisi gas-resep ampuh untuk letusan eksplosif.

Sam Mitchell , seorang ahli vulkanologi di University of Bristol di Inggris mengatakan ketika Hunga Tonga-Hunga Ha'apai mulai meletus pada 19 Desember 2021, gunung itu menghasilkan serangkaian ledakan dan kolom abu setinggi 10 mil. Tetapi "tidak ada yang luar biasa" untuk gunung berapi bawah laut.

Selama beberapa minggu ke depan, lahar panas meletus dan memperluas wilayah pulau hingga hampir 50 persen. Namun ketika tahun baru tiba, gunung berapi itu tampak mulai tenang.

Kemudian, dalam beberapa hari terakhir, keadaan berubah menjadi dramatis.

Bersambung ke halaman selanjutnya...

Pusaran Gunung Berapi yang Mengancam

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER