Sejumlah Akun Twitter Bagikan Info Konflik Ukraina-Rusia Kena Suspend

CNN Indonesia
Kamis, 24 Feb 2022 11:15 WIB
Logo Twitter. (AP/Richard Drew)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah akun Twitter yang membagikan banyak informasi terkait kondisi Ukraina-Rusia dilaporkan mengalami penangguhan (suspend).

Pasukan Rusia dilaporkan mulai bergerak ke wilayah Ukraina, dan akun media sosial yang berbagi gambar dan video dari wilayah Donbas timur dan Luhansk telah menjadi sumber informasi penting. Sejumlah akun media sosial tersebut berbagi rekaman video aktivitas helikopter dan divisi tank Rusia yang bergerak di perbatasan.

Ketika ketegangan konflik mulai meningkat, banyak peneliti Open Source Intelligent (OSINT) yang membagikan materi-materi terkait konflik ini mendapati akun Twitter mereka tiba-tiba ditangguhkan.

Pada Senin (22/2), peneliti OSINT Kyle Glen dilaporkan mengalami penangguhan akun selama 12 jam. Kemudian, analis keamanan Oliver Alexander juga mengklaim telah dikunci dari akunnya dua kali dalam 24 jam.

Selain itu, akun OSINT berbahasa Prancis Neurone Intelligence, akun berbahasa Spanyol Mundo en Conflicto, dan akun OSINT Brasil Notícias e Guerras juga dilaporkan mengalami hal serupa.

Sebuah utas Twitter yang disusun oleh Nick Waters, seorang analis di organisasi perintis OSINT Bellingcat, memaparkan kasus penangguhan akun yang lebih banyak lagi.

Dalam sebuah tweet, Alexander membagikan tangkapan layar dengan pesan yang menyatakan bahwa akun telah dikunci karena melanggar aturan Twitter, namun pelanggaran aturannya tidak dijelaskan secara spesifik.

Sejumlah peneliti OSINT khawatir penangguhan akun yang terjadi ini adalah bagian dari pelaporan massal yang ditujukan untuk menonaktifkan akun-akun yang membagikan informasi selama invasi Rusia.

Pendukung Ukraina juga khawatir penghapusan akun Twitter yang berbagi informasi tentang wilayah tersebut dapat menguntungkan tujuan militer Rusia.

Pasalnya, Rusia sebelumnya diketahui pernah melakukan kampanye disinformasi media sosial di Ukraina. Pada 2014, Rusia diduga menggunakan media sosial untuk menyampaikan narasi palsu selama pengambilalihan Krimea.

Menanggapi kasus penangguhan akun ini, juru bicara Twitter Elizabeth Busby mengatakan bahwa tindakan telah diambil terhadap akun-akun ini karena kesalahan dan bukan bagian dari kampanye terkoordinasi.

"Kami secara proaktif memantau narasi yang muncul yang melanggar kebijakan kami, dan, dalam hal ini, kami mengambil tindakan penegakan hukum pada sejumlah akun karena kesalahan," kata Busby dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Verge.

"Kami segera meninjau tindakan ini dan telah secara proaktif memulihkan akses ke sejumlah akun yang terpengaruh. Klaim bahwa kesalahan itu adalah kampanye bot terkoordinasi atau hasil pelaporan massal tidak akurat," tambahnya.

(lom/fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK