Dua petinggi Twitter, Kayvon Beykpour dan Bruce Falck, mengumumkan pengunduran diri saat platform media sosial ini tengah dalam proses akuisisi miliarder Elon Musk.
"Ini bukan hal yang saya bayangkan ketika harus meninggalkan Twitter. [CEO Twitter Parag Agrawal] meminta saya pergi setelah memberitahu bahwa dia akan membawa tim ini ke arah yang berbeda," kata Beykpour seperti dilansir CNN, Kamis (12/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beykpour merupakan General Manager of Consumer di Twitter. Ia sudah bekerja selama tujuh tahun di perusahaan tersebut. Dia juga mengumumkan pengunduran dirinya lewat akun Twitter-nya @kayvz.
"Menginterupsi cuti saya untuk membagikan berita terkait Twitter: Saya memutuskan meninggalkan perusahaan setelah tujuh tahun," tulisnya.
Terlepas dari itu, Beykpour mengaku bangga dengan pencapaian yang dipetik timnya. Salah satunya adalah soal kecepatan inovasi Twitter.
"Saya bangga bahwa kami mengganti persepsi soal kecepatan inovasi Twitter dan bangga bahwa kami mengubah kultur internal untuk membuat pertaruhan yang lebih besar, gerakan yang lebih cepat, dan menghilangkan budaya anti-kritik," kicau dia.
Selain Beykpour, Falck yang merupakan Lead Revenue Product Twitter juga angkat kaki. Mengenai pilihan resign dua petinggi ini, Twitter menolak berkomentar.
Pengunduran diri keduanya diduga berkaitan pembelian seluruh saham Twitter oleh Musk. Rumor beredar akuisisi ini bakal mengakibatkan PHK besar-besaran di Twitter. Hal ini disulut anggapan bahwa Musk ingin merestrukturisasi Twitter.
Para pakar menduga miliarder berusia 50 tahun itu tak percaya dengan para petinggi Twitter yang ada saat ini.
Selain itu, juru bicara Twitter Catherine Hill mengatakan pihaknya juga menghentikan sebagian besar perekrutan karyawan kecuali untuk peran "penting bisnis", dan menarik kembali biaya non-tenaga kerja lainnya.
Namun, perusahaan tidak menanggapi lebih lanjut soal kemungkinan pembekuan perekrutan dan keluarnya dua eksekutif terkait dengan akuisisi oleh Musk.
Akuisisi Twitter oleh Musk saat ini belum selesai. Namun dewan direksi Twitter dan Musk sudah sepakat di angka US$44 miliar. Proses akuisisi masih menunggu persetujuan dari para pemegang saham Twitter. Kemungkinan, prosesnya baru akan selesai pada akhir tahun ini.
(nto/fea)