Tak Umumkan Beli Saham Twitter, Elon Musk Dalam Bidikan SEC

CNN Indonesia
Senin, 30 Mei 2022 17:53 WIB
SEC telah menyurati Elon Musk usai CEO Tesla itu menunda pengumuman pembelian saham Twitter pada April laluFoto: REUTERS/Mike Blake
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) disebut sedang menyelidiki dugaan kecurangan yang terdapat pada proses akuisisi Twitter oleh Elon Musk.

Dilansir CNN, Elon Musk mengakuisisi lebih dari 9 persen saham Twitter tanpa mengungkapkan kepada publik secara tepat waktu sesuai dengan kewajibannya secara hukum. Padahal, seorang investor yang membeli 5 persen atau lebih saham sebuah perusahaan memiliki waktu 10 hari untuk mengungkapkan pembelian.

Pengungkapan pembelian itu diperlukan supaya investor lain dapat mengetahui apa yang mempengaruhi perubahan pada harga saham.

Namun pada kenyataannya, Elon Musk menunda pengungkapan pembelian 9,6 persen saham Twitter (TWTR) sampai 21 hari pascapembeliannya pada 4 April lalu. Pembelian itu sekaligus menjadikannya sebagai pemegang saham terbesar di perusahaan media sosial berlambang burung biru tersebut.

Profesor Akuntansi dari Universitas Pennsylvania Daniel Taylor memperkirakan penundaan pengungkapan akuisisi saham itu membuat Musk disebut telah menghemat US$143 juta atau sekitar Rp2,07 triliun.

"Saya pikir itu bisa jadi karena malas atau keyakinan bahwa aturan itu tidak berlaku. Tetapi SEC relatif jarang memberlakukan keterlambatan pengarsipan saham. Dari sisi lain, masuk akal untuk tidak mengajukan. Bahkan jika biaya untuk pelaporan terlambat adalah denda senilai US$ 100 ribu atau denda jutaan dolar, mengapa dia tidak [menunda pengajuan]?," kataProfesor Akuntansi dari Universitas Pennsylvania Daniel Taylor.

SEC  sendiri telah menyurati Musk untuk menanyakan alasan di balik keputusannya itu. 

Dalam suratnya, SEC meminta Musk untuk memberitahu "mengapa [pengungkapan awal] tidak dilakukan dalam 10 hari yang diperlukan" sejak tanggal dia mengakuisisi saham. Seharusnya Musk membuat pengungkapan pembelian saham pada 14 Maret meski nyatanya baru diumumkan ke publik pada 24 Maret.

Tak hanya itu, dalam suratnya SEC juga menuliskan faktor rumit lain yaitu kesepakatan yang mempertanyakan akuisisi yang mengatakan Musk menangguhkan pengumuman menunggu rincian jumlah akun spam di platform media sosial itu. Meskipun mengabaikan uji tuntas untuk transaksi tersebut, Twitter mengatakan tetap "berkomitmen untuk menyelesaikan transaksi dengan harga dan persyaratan yang disepakati."

"Anda harus menjelaskan ke publik tentang platform Twitter, termasuk yang mempertanyakan apakah Twitter secara ketat mematuhi prinsip kebebasan berbicara," kata SEC dalam suratnya.

Bukan Kali Pertama

Musk bukan kali pertama berurusan dengan SEC. Mengutip Washington Post, pada 2018, Musk sepakat membayar sekitar $20 juta atau Rp 291 miliar. Penyebabnya, Musk berbohong saat menulis lewat akun Twitternya kalau ia telah mendapatkan dana untuk membuat Tesla menjadi perusahaan pribadi.

SEC juga meminta Tesla membayar $20 juta secara terpisah atas ulah Musk tersebut. Selain itu, SEC juga meminta Tesla menempatkan dua direktur independen untuk memonitor cara berkomunikasi Musk.

(ttf/lth)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Nasib Twitter Di Tangan Elon Musk

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK