Sebelum Fujian, China sudah memiliki Liaoning dan Shandong. Mengutip Popular Mechanics, Liaoning merupakan kapal induk yang dibeli dari Uni Soviet ketika negara itu kolaps.
Liaoning pada mulanya bernama Riga, diperuntukkan bagi Angkatan Laut Uni Soviet sebagai kapal induk kelas Kuznetsov. Kapal itu diluncurkan pada 4 Desember 1988 dan diberi nama lagi, Varyag pada 1990.
Setelah Uni Soviet kolaps pada 1991, konstruksi kapal itu terbengkalai dan kapalnya dijual oleh Ukraina. Mengutip Navy Recognition, China lalu membelinya pada 1998 dan dibawa ke galangan Dalian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di China, Liaoning diperbarui dan mulai ditugaskan berlayar pada 2012. China menggunakan Liaoning sebagai bahan belajar bagi generasi pertama angkatan laut China
Liaoning memilki berat benaman hingga 67 ribu ton jika terisi penuh dan panjang 304,5 meter. Liaoning mampu membawa 26 pesawat Shenyang J-15 dan 12 helikopter, dengan total 38 hingga 40 pesawat.
Berbeda dengan Fujian, Liaoning adalah kapal induk Type 001. Peluncur kapalnya bertipe STOBAR (Short take-off but arrested recovery).
STOBAR adalah sistem peluncur ski-jumped stye yang membuat adanya lengkungan pada ujung dek. Dengna sistem ini, pesawat harus take-off di jarak pendek dan mendarat secara vertikal.
Liaoning mampu melaju dengan kecepatan 29 knot. Sistem propulsinya menggunakan 4 turbin uap konvensional dengan 8 generator diesel.
Untuk sistem persenjataan, mengutip Global Security, Liaoning memiliki 4x18 cell FL-3000N , 3x30mm Type 1130 CIWS, 2x40mm ASW launchers, dan 4x Decoy/Chaff.
Simak spesifikasi Kapal Induk Shandong di halaman berikutnya...