Kenaikan kembali Kasus Covid-19 di Indonesia dalam dua pekan terakhir diduga terkait Subvarian Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5. Apa istimewanya kedua varian 'bersaudara' ini?
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan transmisi BA.4 maupun BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian Omicron BA.1 dan BA.2.
Dari tingkat keparahan, BA.4 maupun BA.5 disebut tidak ada indikasi yang menyebabkan kesakitan parah dibandingkan varian Omicron lainnya. Berikut rincian kedua subvarian ini berdasarkan data Kemenkes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
a. BA.4
b. BA.5
Dilansir Time, kedua subvarian baru ini berevolusi dari garis keturunan Omicron menjadi lebih menular dan dapat melewati kekebalan dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya. Ini berarti orang dapat terinfeksi ulang bahkan jika mereka pernah terkena Omicron BA.4 dan BA.5.
Subvarian Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 juga disebut bisa menghindari kekebalan tubuh seseorang yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin plus booster.
Profesor Mikrobiologi dan Imunologi Universitas of Missouri Marc Johnson mengatakan ketiga subvarian memiliki mutasi serupa yang membedakannya dari versi Omicron sebelumnya.
"Jelas ada konvergensi tentang cara mengatasi sistem kekebalan tubuh," katanya.
Versi Omicron yang lebih baru ini dapat melewati antibodi yang dibuat oleh vaksinasi sebelumnya atau infeksi sebelumnya, kata Paul Bieniasz, seorang profesor di Universitas Rockefeller yang mempelajari evolusi virus.
Beberapa kelompok penelitian telah menguji antibodi dari infeksi Omicron sebelumnya terhadap BA.4 dan BA.5 dan menemukan antibodi tersebut menawarkan perlindungan beberapa kali lebih banyak terhadap Omicron BA.1 atau BA.2 dibanding BA.4 atau BA.5.
Subvarian Omicron baru juga dapat melewati perawatan antibodi monoklonal yang menggunakan protein sistem kekebalan buatan laboratorium yang dikembangkan dari galur SARS-CoV-2 sebelumnya.
"Sebagian besar antibodi yang telah dibuat sekarang sudah usang," kata Bieniasz.
Dilansir Medical News Today, Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki mutasi yang identik pada protein lonjakan (spike protein)-nya, yakni bagian dari virus yang menempel pada reseptor di sel manusia yang membedakannya dari BA.2. Setiap subvarian memiliki mutasi yang berbeda di area virus lainnya.
"Kami telah belajar bahwa [varian penyebab COVID-19] lebih bisa berubah daripada yang kami duga sebelumnya. Secara berkala kami mendapatkan varian baru utama, itu perubahan besar," ujar Prof. William Schaffner, profesor penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt di Nashville.
"Tapi kami juga mendapatkan sedikit, apa yang kami sebut 'varian melayang.' Anda bisa menganggap mereka sebagai anggota keluarga yang sama, seperti sepupu," lanjutnya.
Kemiripan dengan varian lain di halaman berikutnya...