BA.4 dan BA.5, Dua 'Sepupu' yang Jago Menyelinap Pertahanan Vaksin

CNN Indonesia
Minggu, 19 Jun 2022 07:47 WIB
Subvarian BA.4 dan BA.5 yang identik disebut memiliki kemampuan 'menyelinap' sistem kekebalan meski pernah terinfeksi ataupun divaksin lengkap sebelumnya.
Ilustrasi. Gejala BA.4 dan BA.5 tak beda jauh dengan varian lainnya. (Foto: iStock/Moyo Studio)

Dilansir dari GAVI, BA.4 dan BA.5 memiliki banyak mutasi yang sama dengan varian Omicron asli, tetapi memiliki lebih banyak kesamaan dengan varian BA.2. Mereka juga memiliki sejumlah mutasi tambahan, beberapa di antaranya dapat mengubah karakteristik mereka.

Kedua subvarian sering dibahas bersama karena mutasi pada gen protein lonjakan mereka identik, meskipun mereka berbeda dalam mutasi yang ditemukan di tempat lain. Protein lonjakan itu penting, karena inilah yang digunakan virus untuk menginfeksi sel manusia, dan karenanya menentukan seberapa mudah virus itu menular.

Kedua varian baru membawa mutasi L452R, yang sebelumnya juga terdeteksi pada varian Delta, dan diperkirakan membuat virus lebih menular dengan meningkatkan kemampuan virus untuk menempel pada sel manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itu juga dapat membantu BA.4 dan BA.5 untuk bisa sebagian menghindari kehancuran akibat sel-sel imun dari vaksin.

Mereka juga memiliki perubahan genetik, yang disebut mutasi F486V, di dekat tempat protein lonjakan yang mengikat sel manusia. Ini juga dapat membantu mereka sebagian menghindari respons kekebalan kita.

Berbeda dengan varian BA.2, sebagian besar urutan BA.4 dan BA.5 juga mengandung perubahan genetik yang mempengaruhi pembacaan tes PCR rutin tertentu, yang mengarah ke fenomena yang disebut putusnya gen S. Ini memberikan cara yang cepat untuk pelacakan subvarian ini di negara-negara di mana BA.2 dominan.

Selain itu, Omicron BA.4 dan BA.5 dapat menghindari antibodi dari infeksi Omicron. Penelitian menemukan bahwa antibodi yang ada beberapa kali kurang efektif melawan subvarian baru daripada melawan strain Omicron asli.

Namun, antibodi yang dihasilkan oleh 15 orang yang telah divaksinasi terhadap Covid-19 lebih efektif daripada mereka yang sembuh dari infeksi alami saja.

(ttf/arh)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER