Disangka Nganggur, Pria Lulusan SMK Kelola Server Asing Bergaji Dolar

ttf | CNN Indonesia
Kamis, 23 Jun 2022 09:00 WIB
Nurrohman (33), warga Kulon Progo berijazah SMK, bekerja mengelola server asing dengan gaji dolar. (Foto: Courtesy of 20Detik)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kerap disangka sebagai pengangguran, pria asal Kulon Progo, DIY, Nurrohman ternyata bekerja mengelola puluhan server asing dengan gaji dolar.

Fenomena pria lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tanpa gelar sarjana itu membuat geger warganet.

Nurrohman tak ambil pusing omongan tetangga yang mengira dirinya seorang pengangguran. Terlebih, Nurrohman bisa melakukan pekerjaannya dari rumah tanpa harus pergi ke kantor.

"Ya, sering banget itu (dikira pengangguran). Karena pertama enggak pernah keluar kerja. Kalau tetangga-tetangga lain kan keluar kerja bantu di sawah. Kalau saya mungkin cuman kelihatan kalau pas tetangga datang ke rumah, kalau pas waktu tidur atau bermain pasti keliatan enggak kerja," ujar Nurrohman, dikutip dari detikcom.

Uniknya, ia mampu meyakinkan perusahannya tempatnya bekerja hingga bisa mengalahkan dengan pelamar dari negara lain, khususnya India yang dikenal dengan sumber daya manusia IT-nya.

Menurut dia, hal itu bisa dicapai berkat bermodalkan kemampuan yang diterimanya di SMK. Perusahaan-perusahaan luar negeri, kata dia, tidak mempermasalahkan soal ijazah.

"Karena saya lulusan SMK saja, terus selama ini di Indonesia masih dibutuhkan ijazah dan saya enggak mempunyai ijazah pendidikan tinggi, jadi saya coba peruntungan di luar negeri," tuturnya.

"Di luar negeri itu kebanyakan enggak meminta apakah ijazah itu berpendidikan tinggi atau tidak, tapi yang diminta adalah kemampuan atau skill," sambung dia.

Saat ini, Nurrohman mengaku bekerja sebagai pekerja lepas atau freelance. Per proyeknya, Nurrohman menerima imbalan sekitar Sin$100 (dolar Singapura) atau sekitar Rp1 juta.

Sejak 2018 Nurrohman mendapat kontrak dengan perusahaan di Singapura dengan nilai kontraknya mencapai Sin$350 atau sekitar Rp3,7 juta. Pekerjaannya adalah bertanggungjawab mengelola sekitar 50-70 server yang berada di luar negeri.

Dengan penghasilan seperti itu, Nurrohman mengaku bersyukur. Pasalnya, ia sudah punya pendapatan rutin daripada saat bekerja sebagai freelance.

"Kalau awal mula saya freelance itu per proyeknya ya sekitar SGD 100 (Dolar Singapura). Terus dapatnya waktu itu susah karena harus berjuang dengan orang-orang India yang punya skill lebih daripada saya dan saya cuma autodidak, jadi susah. Kadang-kadang sampai dua tiga bulan enggak dapat proyek seperti itu," tandasnya.



(arh)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK