JBL Endurance Peak II, Sahabat Sprinter yang 'Bimbang' Bass-Treble
Earphone True Wireless atau TWS menjadi salah satu gawai yang cukup penting saat ini, terlebih setelah beberapa pabrikan ponsel memutuskan untuk menghilangkan port 3.5 milimeter.
Hilangnya port 3.5 milimeter dan dialihkannya fungsi audio jack ke port Lightning atau port Type C membuat earphone TWS menjadi primadona.
Dengan banyaknya merek dan model yang beredar, pengguna perlu menyesuaikan budget dan kebutuhannya ketika memilih TWS yang cocok untuk dipakai.
CNNIndonesia.com berkesempatan untuk menguji salah satu TWS dari JBL, pabrikan asal Amerika Serikat (AS) yang sudah cukup dikenal di dunia audio. Unit yang diuji coba adalah JBL Endurance Peak II yang dari bentuknya sudah cukup jelas peruntukannya, yakni berolahraga.
Fitting dan Desain
Ketika pertama kali melihat TWS ini, saya langsung berpikir JBL Endurance Peak II memang memiliki fungsi spesifik, yaitu berolahraga, salah satunya karena desain charging case yang cukup besar dan membuat TWS ini agak kurang praktis untuk dibawa bepergian.
Charging case TWS ini menggunakan tombol fisik untuk membuka case dan bukan pengunci magnet yang kini banyak digunakan oleh TWS lain. Tombol semacam ini tampak kurang modern.
Namun, saya merasa lebih aman karena earphone tidak mudah terlepas dari case seperti yang kerap terjadi pada gawai dengan sistem penguncian magnet.
Di bagian tombol pembuka case juga terdapat lampu indikator yang menunjukkan kapasitas baterai case. Sementara di bagian belakang terdapat port Type C untuk mengisi daya.
Material yang digunakan, baik case maupun earphone-nya, tidak tampak mencerminkan harganya yang berada di kelas menengah; bahan plastiknya tampak kurang elegan. Terlepas dari itu, build quality-nya cukup solid dan kokoh.
JBL Endurance Peak II mengusung desain hook dan menggunakan ear tips yang dibarengi dengan enhancer untuk meningkatkan fitting di telinga.
Paket penjualan memberikan tiga ukuran ear tips, yakni S, M, dan L.
Fitting saat menggunakan TWS ini cukup nyaman bahkan ketika digunakan berjam-jam. Hal ini kemungkinan karena hook yang ada pada TWS ini mengurangi potensi ear tips melonggar dan bergeser dari posisinya.
Ketika digunakan berolahraga, fitting TWS ini juga cukup baik dan tidak bergeser, bahkan ketika melakukan gerakan yang menghasilkan banyak guncangan seperti lari sprint, melompat, hingga menari.
Dengan demikian, desain berbeda yang diusung JBL Endurance Peak II menunjukkan keberhasilannya dalam memberikan fitting yang nyaman. Kemudian meski ukurannya cukup besar, TWS ini tidak terasa berat ketika digunakan.
Sayangnya, desain hook dari TWS ini juga memiliki kekurangan, salah satunya ketika memasukkan earphone ke dalam charging case. Peletakan earphone pada posisi yang tepat, berujung earphone tidak mengisi daya karena pin charging di case tidak bertemu bagian plat yang berada di earphone.
Kemudian, desain hook semacam ini juga agak sulit dipasang di telinga jika belum terbiasa.
Performa, Kekurangan, dan Kelebihan di halaman berikutnya...