Rusia Umumkan Mundur dari Proyek Stasiun Ruang Angkasa 2024

CNN Indonesia
Selasa, 26 Jul 2022 20:56 WIB
Ilustrasi. Rusia mundur dari proyek Stasiun Luar Angkasa Internasional mulai 2024. (Foto: nasa.gov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia mengumumkan menarik diri dari proyek Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang melibatkan banyak negara pada 2024.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Antariksa Rusia atau Roscosmos yang baru dilantik Presiden Vladimir Putin, Yuri Borisov, Selasa (26/7) waktu Kremlin.

"Anda tahu bahwa kami bekerja dalam kerja sama internasional di Stasiun Luar Angkasa Internasional.Tidak diragukan lagi, kami akan memenuhi semua kewajiban kami kepada mitra kami, tetapi keputusan untuk meninggalkan stasiun setelah 2024 telah dibuat," kata Borisov kepada dikutip CNN, Selasa (26/7).

Lebih lanjut Borisov tak menampik mulai saat ini pihaknya akan mulai membentuk stasiun orbit Rusia.

"Saya pikir pada saat ini, kita akan mulai membentuk stasiun orbit Rusia," ucap Borisov.

Penarikan diri Rusia dianggap menjadi pukulan besar bagi ISS, karena merupakan rancangan kerja sama internasional selama beberapa dekade yang melibatkan banyak negara, terutama Rusia.

Pengumuman itu muncul ketika perang di Ukraina membuat tensi Rusia dengan banyak negara di Amerika Serikat dan Eropa meregang hubungannya.

Sebelumnya Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan menghentikan operasional Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 2030, setelah itu ISS akan dijatuhkan di Samudra Pasifik pada 2031.

ISS dinilai sangat berjasa bagi perkembangan sains dan teknologi dan proyek ambisius Badan Antariksa AS NASA, Jepang, Kanada, Rusia dan Badan Antariksa Eropa. Laboratorium ruang angkasa itu telah digunakan oleh 19 negara dan dikunjungi lebih dari 200 astronaut.

ISS diluncurkan pada November 1998 dan dirancang untuk bertahan selama 15 tahun. Namun faktanya sudah beroperasi selama 22 tahun.

Kabar pembangunan ISS oleh Rusia sendiri telah menyeruak sejak April 2021. Roscosmos mengatakan pihaknya berharap meluncurkan stasiun luar angkasa sendiri pada 2025.

Pengumuman itu datang pada saat ketegangan melonjak karena tuduhan spionase, peningkatan pasukan bersenjata Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina dan memburuknya kondisi kritikus pemerintahan Rusia, Alexei Navalny yang dipenjara oleh Presiden Vladimir Putin.

(can/mik)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK