Sejumlah warga mengaku tak banyak persiapan untuk menyambut program alih siaran televisi analog ke TV digital alias Analog Switch Off (ASO) Jabodetabek. Salah satu intinya adalah masalah sosialisasi, selain sudah banyak warga yang meninggalkan televisi.
Sebelumnya, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengungkap pengunduran tenggat ASO Jabodetabek dari semula 5 Oktober menjadi 2 November.
Alasannya, ada permintaan dari Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI). Lembaga terakhir mengaku itu terkait dengan faktor kesiapan mayoritas warga yang belum terpenuhi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat di DKI yang siap dengan [televisi] digital hanya 43 persen dan yang tidak siap dengan digital 57 persen, berdasarkan update Nielsen per 1 Oktober 2022," ungkap Ketua ATVSI Syafril Nasution, Selasa (4/10).
Menurut riset lembaga survei AC Nielsen di 11 kota, warga yang siap dengan program TV digital totalnya baru 39 persen dan yang tak siap 61 persen.
Rinciannya, Jakarta 43 persen siap, 57 persen tak siap; Bandung 40 persen siap, 60 persen tak siap; Surabaya 28 persen siap, 72 persen tak siap; Semarang 42 persen siap, 58 persen tak siap; Medan 27 persen siap, 73 persen tidak siap;
Makasssar 42 persen siap 58 persen tidak siap; Yogyakarta 39 persen siap, 61 persen tak siap; Denpasar 34 persen siap, 66 persen tak siap; Palembang 33 persen siap, 67 persen tak siap; Banjarmasin 33 persen siap dan 67 persen tidak siap; dan Surakarta 40 persen siap 60 persen tak siap.
"Masyarakat kan belum siap, kalau kita matikan besok TV [analog] di Jakarta masyarakat enggak siap, apa jadinya?" cetus Syafril.
Benarkah realitasnya demikian?
Lestari (27) mengaku rumahnya masih menggunakan TV analog atau TV jadul. Ia merasa berat untuk melakukan peremajaan televisi ke Smart TV yang bisa mengakses siaran TV digital tanpa Set Top Box (STB) karena tak sering menonton televisi.
"[Saya] akan menggunakan set top box untuk saat ini karena waktu penggunaan TV tidak se optimal beberapa tahun ke belakang," ujarnya lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Selasa (4/10).
Lestari juga turut mengomentari program ASO yang dia sebut minim sosialisasi. Dia, yang merupakan warga Bekasi itu, mengaku "tidak banyak mendapatkan informasi lebih lanjut soal ASO", padahal dirinya cukup banyak menghabiskan waktu di media sosial yang notabene informasi bergulir sangat cepat.
Lihat Juga : |
Senada, Aisha (25), ibu rumah tangga asal Tangerang Selatan, mengaku tak melakukan persiapan apa pun menyambut ASO karena dirinya sudah tidak menonton TV.
"Karena saya sudah tidak menonton tv, jadi tidak ada persiapan apa-apa yang saya lakukan," aku dia.
Sebagai pengganti TV, Aisha memilih media sosial sebagai sumber informasi dan layanan Video on Demand seperti Netflix, Disney Hotstar, serta YouTube untuk hiburannya. Selain itu, Aisha juga mengatakan dirinya dan keluarga berlangganan koran online untuk mendapatkan informasi terkini.
Tanpa persiapan di halaman berikutnya...