Jelang Sidang, Elon Musk Tuduh Twitter Musnahkan Barang Bukti

CNN Indonesia
Selasa, 11 Okt 2022 12:00 WIB
Jelang sidang Oktober ini, Elon Musk menuduh Twitter telah menyuruh para whistle-blower memusnahkan barang bukti.
CEO Tesla, Elon Musk menuding Twitter telah memusnahkan barang bukti jelang persidangan. Foto: AFP/HANNIBAL HANSCHKE
Jakarta, CNN Indonesia --

CEO Tesla, Elon Musk menuduh para pejabat Twitter memerintahkan saksi whistle-blower untuk menghancurkan barang bukti kesalahan mereka. Salah satu yang diminta memusnahkan barang bukti adalah mantan kepala keamanan Twitter, Peiter Zatko.

Mengutip Strait Times, Zatko telah mengatakan dirinya memusnahkan 10 buku catatan tertulis dan 100 file komputer atas permintaan para petinggi sebagai bagian dari kesepakatan perpisahannya. Hal itu terungkap berdasarkan dokumen pengadilan yang dibuka ke publik.

Buku-buku yang dimusnahkan Zatko berisikan catatan pertemuannya dengan kolega di Twitter selama Zatko menjabat sebagai kepala keamanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Usaha Twitter untuk membungkam Zatko gagal. Tetapi mereka telah mencapai tujuan berikutnya, memastikan bukti yang menguatkan Zatko tidak pernah terungkap," kata tim pengacara Musk.

Zatko sendiri telah menjadi pusat argumen Musk, yang menyatakan Twitter menipu dirinya terkait jumlah akun bot. Itu membuat Musk membatalkan kesepakatan akusisi senilai US$44 miliar atau sekitar Rp675 triliun (1USD= Rp15.353).

Ia mencuri perhatian setelah mengatakan celah keamanan Twitter berbahaya bagi keamanan Amerika Serikat (AS). Namun pihak Twitter mengatakan pemecatan Zatko didasari performanya yang buruk.

Twitter juga mengatakan Zatko telah menyebarkan narasi palsu tentang perusahaan, privasi, dan keamanan data. Menurut Twitter, keterangan Zatko penuh inkonsistensi, tidak akurat, dan tanpa konteks. 

Lebih lanjut, Twitter bersikukuh data yang disetorkan kepada Musk benar. Twitter pun memaksa Musk melanjutkan proses akuisisi lewat persidangan di Delaware 17 Oktober nanti.

Belakangan, Musk mengubah pikirannya. Miliarder asal Afrika Selatan itu kembali ke kesepakatan awal dan setuju membeli Twitter.

Akan tetapi, hakim Kathaleen McCormick tetap melanjutkan proses persidangan. Ia pun menetapkan tanggal 28 Oktober untuk Musk dan Twitter agar menuntaskan kesepakatan tersebut.

Di sisi lain, Musk mengungkapkan langkahnya melanjutkan pembelian Twitter adalah untuk mengakselerasi pembuatan aplikasi super bernama X. Hal itu diungkapkannya lewat cuitan di akun pribadi.

"Buying Twitter is an accelerant to creating X, the everything app," tulis Musk dalam akunnya @elonmusk. (membeli twitter adalah langkah mempercepat untuk membuat X, sebuah aplikasi segala hal, red).

"Twitter probably accelerates X by 3 to 5 years, but I could be wrong," lanjutnya. (Twitter mungkin mempercepat pembuatan X 3-5 tahun. Tetapi saya bisa saja salah).

[Gambas:Video CNN]

(lth/lth)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER