MEET THE GEEK

Onno, Wajan, dan Kisah 'Perang' Melawan Buta Internet RI

CNN Indonesia
Jumat, 02 Des 2022 17:31 WIB
Onno W. Purbo adalah salah satu pionir internet lewat temuan Wi-Fi low budget tapi efektif hingga perintis white hack di RI. Simak petualangannya di sini.
Pakar keamanan siber Onno W. Purbo saat memberi kuliah di Jakarta, Oktober. (Foto: CNN Indonesia/Chandra Erlangga)

Onno tak patah arang untuk memeratakan internet situ. Saat itu, ia diundang keliling dunia, termasuk negara-negara berkembang, untuk membagikan ilmu soal internet murah kepada warga.

Ia menceritakan, tak jarang beberapa negara bahkan takjub pada saat melihat perkakas yang disulap menjadi penangkap siyal internet, yaitu wajan bolic. "Bayangin kita tuh jadi contoh dunia dari internet wajan".

Lewat wajan bolic itu, ia sampai diundang oleh forum International Telecommunication Union (ITU) untuk memaparkan temuanya di hadapan dunia. Undangan itu datang berkali-kali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengakuan dunia internasional itu membuat Kominfo luluh. Sepulang dari forum itu, Onno diberi kesempatan berbicara di dalam konferensi pers di Jakarta untuk membahas soal perangkat internet yang ia buat dengan budget miring.

"Alatnya gue tunjukin akses poin Wi-Fi, harganya Rp1,5 juta saat itu dan untuk bisa mengoperasikan ini kita harus bayar pajak seharga Rp23 juta per tahun per akses poin," ujarnya.

Lantaran konsistensinya di dunia siber itu, ia pada 2020 mendapat penghargaan bergengsi Jonathan B Postel Award. Penghargaan itu merupakan kehormatan bagi pemimpin visioner yang memperluas akses internet di Indonesia.

Ia adalah satu-satunya orang Indonesia yang mendapatkan penghargaan yang bergengsi tersebut. Lewat penghargaan itu ia diakui sebagai tokoh luar biasa yang sangat komit dalam pengembangan, pertumbuhan dan kekuatan internet.

"Itu cuman ada satu award, satu tahun sedunia, seperti penghargaan Nobel, dan itu penghargaan tertinggi di internet dunia," ujarnya.

Etika dunia siber

Llebih dari dua dekade setelah 'perjuangan' Onno itu, Indonesia menjadi negara yang konsumtif berinternet. Ancaman keamanan siber dan literasi digital menjadi tantangan bagi para penggunanya.

Namun, Onno menilai dunia maya saat ini di dalam negeri masih terbilang bebas merdeka. Apalagi, jika media sosial itu dilengkapi dengan enkripsi yang maksimal sehingga bisa mengamankan trafik dari setiap pengguna.

Dengan demikian, tidak ada pihak mana pun yang bisa melihat isi percakapan yang diobrolkan saat berjejaring.

Hal itu pun ia manfaatkan untuk melontarkan kritik terhadap kebijakan pemerintah lewat media sosial. Namun, gaya berbahasanya tak bikin pihak penerima informasi bakal sakit hati.

Baginya, yang sudah khatam internet sejak 1990 itu, etika berinternet membuat dirinya sadar untuk menghargai individu lain di jagat maya.

"Semakin tinggi ilmu seseorang berarti semakin halus cara omongnya. Kalau makin rendah itu kasar pasti. Sama seperti belajar silat kan yang pemula itu bak, buk, bak buk, kalau makin tinggi ilmunya kan halus gerakannya. Begitupun di Internet. Halus kita ngomongnya, tapi sebenernya tajam," tuturnya.

Dunia peretasan Onno di halaman berikutnya...

Peretasan Onno Bikin Tentara Siber Kebingungan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER