Menebar Matahari, Menuai Kangkung Bogor ala Putro

CNN Indonesia
Jumat, 30 Des 2022 21:39 WIB
Putro Santoso (47) menuai hasil lebih dari perkebunan organiknya di Bogor usai menggunakan limpahan energi Matahari dari panel suryanya.
Ilustrasi. Panel surya masuk rencana jangka menengah energi terbarukan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Terkait energi terbarukan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan tenaga surya berperan besar dalam transisi energi di Indonesia. Pasalnya, ia menyebut 89 persen dari 3.600 gigawatt potensi EBT berasal dari tenaga surya.

"Indonesia memiliki berbagai sumber energi terbarukan, lebih dari 3.600 gigawatt (GW) di seluruh Indonesia, di mana 89 persen dari potensi tersebut berasal dari energi surya," ujar Arifin dalam Advancing G20 Solar Leadership, Kamis (27//10).

Kementerian ESDM sendiri telah mensahkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030 pada Oktober 2021. Arifin berharap peta jalan itu diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan di sektor ketenagalistrikan dalam kerangka kebijakan transisi energi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"RUPTL ini lebih hijau karena porsi penambahan pembangkit energi baru terbarukan mencapai 51,6 persen lebih besar dibandingkan dengan penambahan pembangkit fosil yang hanya sebesar 48,4 persen," kata Arifin seperti dikutip dari Antara, Selasa (5/10).

Di dalam RUPTL PLN tersebut, tercantum keinginan untuk menjadikan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) mendominasi penambahan kapasitas pembangkit yaitu sebesar 20,9 gigawatt (GW) atau sekitar 51,6 persen dari total proyek pembangkit baru.

Sebelumnya, PLN juga telah menargetkan pembangkit EBT dengan total kapasistas 648 megawatt (MW) beroperasi pada tahun 2022.

"Untuk tahun ini, kami menargetkan penambahan kapasitas terpasang pembangkit EBT mencapai 648 MW, terdiri dari pembangkit tenaga surya, air, panas bumi, angin hingga sampah," kata Direktur Perencanaan Korporat PLN, Evy Haryadi seperti dikutip situs resmi PLN.

Sebanyak 648 MW tersebut terbagi ke dalam beberapa sektor yakni Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 108 MW, tambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 53 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) sebsar 154 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 287 MW, disusul Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) masing-masing 2 MW dan 43 MW.

Dari sebaran wilayah, kata Evy, regional Jawa, Madura dan Bali mendominasi bauran pembangkit EBT dengan total kapasitas terpasang saat ini mencapai 9,6 gigawatt (GW). Sedangkan Sumatera saat ini sudah mempunyai kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 5,2 GW.

Untuk Kalimantan, kapasitas terpasang pembangkit EBT mencapai 1,7 GW. Sulawesi mempunyai 2,2 GW pembangkit EBT dan wilayah Maluku, Papua dan Nusa Tenggara kapasitas terpasang pembangkit EBT nya sebesar 2,05 GW.

PLTU pensiun

PLN sendiri memiliki rencana mempensiunkan PLTU di 2026. Setelah itu, PLN akan menggantikan pembangunan PLTU dengan pembangkit listrik EBT baseload (yang dapat kontinu menghasilkan listrik).

Mengutip situs BUMN, pemerintah memang berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca pada 2030 sebesar 29 persen. Alhasil, pemanfaatan EBT perlu dimaksimalkan, apalagi potensinya cukup besar di Indonesia.

Energi Terbarukan untuk PLNPotensi pengurangan emisi karbon dioksida (CO2) dari penggunaan EBT (Ernst & Young). (CNN Indonesia/ Luthfie Febrianto)

"Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi EBT terbesar di dunia. Memang harus diakui, tantangan pengembangan EBT ini besar karena dari sisi proses pembangunannya lama. Sehingga butuh kajian kelayakan yang beragam dan perencanaan yang matang," kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

"Artinya, masih banyak ruang untuk kita lakukan pengembangan," katanya menambahkan.

Sementara itu mengutip, studi Ernst & Young berjudul Green Recovery Opportunities in Southeast Asia, Japan, Korea, and Taiwan,EBT bisa menciptakan sekitar 34 ribu lapangan pekerjaan baru di Indonesia. Tak hanya itu, pemanfaatan EBT juga dapat mengurangi emisi karbon dioksida sekitar 19 Metrik ton (Mt CO2e).

"Sebagai satu-satunya penyedia tenaga listrik, PLN memainkan peran penting dalam perkembangan energi terbarukan di Indonesia," demikian dikatakan dalam studi tersebut.

Pada November, PLN mengumumkan kesepakatan dengan Amazon untuk pengembangan energi baru terbarukan dengan kapasitas 210 megawatt (MW) di empat proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Indonesia.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, Amazon akan membeli listrik berbasis EBT di Indonesia yang dipasok melalui empat proyek PLTS tersebut untuk mendukung kegiatan operasionalnya di Indonesia. Keempat proyek tenaga surya tersebut akan berlokasi di Bali dan Pulau Jawa pada jaringan Jawa-Madura-Bali.

Energi Terbarukan untuk PLNFoto: CNN Indonesia/ Luthfie Febrianto
Potensi lapangan pekerjaan yang tercipta dari sektor energi terbarukan (Ernst & Young)

Komitmen Amazon tersebut dinilai PLN menjadi peluang untuk membuka opsi pengadaan EBT perusahaan di Indonesia.

"PLN berkomitmen penuh untuk mendukung program pemerintah untuk menerapkan energi bersih dan mempercepatnya dengan peta jalan yang jelas untuk mencapai misi tersebut. Kolaborasi antara sektor swasta dan publik ini adalah strategi kunci untuk memastikan masa depan energi yang bersih dan terjangkau." kata Darmawan seperti dikutip situs PLN.

"PLN akan membangun empat proyek pembangkit listrik skala utilitas baru yang masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Listrik (RUPTL) 2021 - 2030 yang merupakan RUPTL terhijau yang pernah kita miliki dalam sejarah nasional, dengan penambahan 20,9 gigawatt pembangkit listrik energi terbarukan," katanya.

"Dengan perjanjian ini kami mendukung Amazon menuju 100 persen energi terbarukan, dan berharap inisiatif ini akan menginspirasi kolaborasi di masa depan dengan perusahaan multinasional bercita-cita tinggi lainnya yang sadar lingkungan," tandas Darmawan.

(lth/lth/arh)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER