Peneliti BRIN Ungkap Sebab Prediksi Hujan Ekstrem Jabodetabek Meleset

CNN Indonesia
Jumat, 30 Des 2022 20:30 WIB
Ilustrasi. Peneliti cuaca BRIN Erma Yulihastin mengaku meleset soal hujan ekstrem DKI. (Foto: CNN Indonesia/ Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Erma Yulihastin, peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Organisasi Riset Kebumian dan Maritim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengakui prediksinya soal hujan ekstrem 28 Desember meleset.

"Yang meleset dari prediksi adalah intensitas hujan yang tidak ekstrem sehingga dampak yang ditimbulkan tidak separah yang diperkirakan," ucapnya, dalam pernyataan di akun Facebook, Jumat (30/12).

Ia sebelumnya memprediksi banjir besar di Jabodetabek akibat potensi hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember.

Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengatakan melesetnya prediksi itu disebabkan oleh, pertama, masalah teknis pada platform pengolah data cuaca SADEWA.

"Ketidaktepatan dalam hal intensitas hujan tersebut karena web server SADEWA mengalami off untuk beberapa jam lamanya sehingga output hasil prediksi untuk 28-29 Desember yang terapdet tidak bisa diketahui," tutur Erma.

Padahal, katanya, "input SADEWA di-update setiap enam jam sekali."

Penyebab kedua, lanjut Erma, adalah suhu muka laut mendingin di utara Jakarta. "Sehingga dukungan uap air dan kelembapan tidak maksimal yang membuat proses konveksi mendalam tidak terjadi sehingga intensitas tidak sampai ekstrem."

Meski demikian, dia mengklaim ada dua prediksi dari SADEWA lainnya yang masih tepat.

Yakni, dua jenis badai yang sedang intensif terjadi di Laut Jawa (badai MCC) dan Samudera Hindia (badai derecho/squall line) yang bergerak mendekati kawasan Jabodetabek.

"Bukan badai dalam pemahaman awam seperti halnya badai tornado karena tidak mungkin terbentuk tornado d wilayah Indonesia," tukasnya.

"Kedua badai tersebut memang benar terjadi sesuai dengan hasil prediksi SADEWA. ini merupakan bukti pertama akurasi SADEWA," ia menambahkan.

Prediksi tepat SADEWA lainnya, kata Erma, adalah hujan lebat di wilayah tertentu sebagai dampak kedua jenis badai di atas.

"Dampak kedua badai tersebut berupa hujan ekstrem dan persisten di wilayah tertentu yaitu Cilegon. Wilayah lainnya seperti Tangerang dan sekitarnya terbukti mengalami hujan intensitas lebat. Sementara wilayah di jakarta dan lainnya mengalami hujan sedang hingga lebat."

Tak ketinggalan, ia menyebut Bogor dan Depok dilanda hujan sepanjang siang hingga malam 28 Desember dan berlanjut hingga esok harinya.

"Bukti kedua SADEWA akurat," tandasnya.

(tim/arh)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK