Kendala membaca dapat mempersulit anak-anak untuk mempelajari kata-kata baru.
Misalnya, pembaca yang kesulitan mungkin membaca dengan sangat lambat atau terlalu fokus untuk mencoba melafalkan setiap kata sehingga sulit bagi mereka untuk memikirkan arti kata tersebut.
Kesulitan ini bisa sangat membuat frustrasi sehingga anak-anak mulai menghindari membaca sama sekali. Lebih sedikit waktu yang dihabiskan untuk membaca berarti lebih sedikit waktu untuk mengenal kata dan ide baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, ada cara untuk mendorong anak-anak dan mengenalkan mereka pada kata-kata dan ide baru. Coba ajukan pertanyaan saat membaca bersama anak. Ini membantu anak-anak membuat hubungan antara apa yang mereka baca dan apa yang mereka pikirkan.
Developmental delay lebih dari sekadar "lebih lambat berkembang" atau "sedikit tertinggal". Artinya, seorang anak selalu tertinggal dalam memperoleh keterampilan yang diharapkan pada usia tertentu.
Anak-anak yang tertinggal di berbagai bidang, seperti pemecahan masalah dan keterampilan motorik, mungkin juga kesulitan mempelajari kata-kata baru. Mereka mungkin membutuhkan lebih banyak pengulangan untuk mempelajari kata-kata baru atau bantuan dari terapis wicara.
Lihat Juga :101 SCIENCE Kenapa Putri Malu Menutup jika Disentuh? |
Menurut pakar, jika Anda mengkhawatirkan kosakata anak Anda, bicarakan dengan guru atau penyedia layanan kesehatan anak Anda.
Mereka dapat membantu Anda mengetahui apakah yang Anda lihat biasa terjadi pada anak-anak di usia yang sama atau apakah anak Anda membutuhkan dukungan ekstra untuk mempelajari kata-kata baru.
Sebuah studi dari peneliti di Aalto University, Finlandia, menyebut kesulitan mempelajari kata baru berkaitan dengan risiko disleksia. Disleksia adalah gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja.
Selama penelitian, anak-anak mendengarkan kata-kata empat suku kata yang tidak masuk akal dari pengeras suara dan diminta untuk mengulanginya. Para peneliti kemudian bertanya kepada anak-anak apakah mereka pernah mendengar kata itu sebelumnya.
"Kami memperhatikan bahwa anak-anak dengan risiko tinggi disleksia juga memiliki kekurangan dalam mempelajari kata-kata baru berdasarkan pendengaran mereka," kata Anni Nora, seorang peneliti postdoctoral yang mengembangkan tes pengukuran MEG, seperti dikutip Neuroscience News.
"Ingatan mereka terhadap kata-kata baru tidak terlalu tepat, dan mereka tidak mampu membedakan kata-kata yang dibuat-buat satu sama lain."
"Ini merupakan indikasi kesulitan yang lebih luas dalam memproses kata-kata di otak, yang membuat belajar membaca juga lebih sulit," tandas Nora.
(lom/arh)