
Netflix Tak Larang Berbagi Password, Cuma Bakal Ada Biaya Tambahan

Layanan nonton berbayar Netflix bakal memungut biaya bagi para pengguna yang kerap membagikan password alias sharing akun.
Kebijakan itu diambil menjelang akhir kuartal pertama (Q1) 2023. Hal itu diumumkan perusahaan dalam laporan pendapatan, Kamis (19/1).
"Sementara ketentuan penggunaan kami membatasi penggunaan Netflix untuk rumah tangga, kami menyadari ini adalah perubahan bagi anggota yang berbagi akun secara lebih luas," tulis Netflix.
"Saat kami meluncurkan bayar bersama, anggota di banyak negara juga akan memiliki opsi untuk membayar ekstra jika mereka ingin berbagi Netflix dengan orang yang tidak tinggal dengan mereka," sambungnya.
Belum jelas berapa harga yang diminta Netflix kepada para penggunanya. Namun mereka berharap tidak ada reaksi pembatalan langganan dari pengguna dan menghasilkan peningkatan pendapatan.
"Nanti di Q1, kami berharap dapat mulai meluncurkan berbagi [akun yang] berbayar secara lebih luas," ujar Netflix.
Netflix juga tidak merinci kebijakan itu akan diterapkan kapan. Jika melihat imbauannya, penghujung kuartal satu di tahun ini berarti Maret 2023.
Penerapan berbayar pada akun yang sharing password itu sebetulnya sudah jadi pembahasan dan digembar-gemborkan selama beberapa bulan lalu, terhitung sejak Oktober 2022.
Netflix juga meluncurkan alat baru yang memungkinkan pengguna mengelola perangkat dari jarak jauh. Fungsinya, mengelola akun sekaligus mengeluarkan teman atau anggota keluarga yang tidak diinginkan dari akun Anda.
Perusahaan sudah menguji berbagai cara dalam kebijakan berbagi kata sandi di Amerika Selatan, di antaranya di Chili, Kosta Rika, dan Peru.
Netflix meminta pelanggan membayar sub-akun tambahan jika terdeteksi ada seseorang menggunakan akun tersebut tinggal di luar rumah mereka.
Pada Mei, sebuah laporan dari Rest of World menyatakan tes anti-sharing akun ini tidak berjalan dengan baik. Pelanggan di Peru mengaku tidak diberi tahu secara resmi tentang kebijakan tersebut dan tingkat penegakan aturannya bervariasi di antara pengguna.
Netflix melaporkan sekitar 7,6 juta pelanggan global baru pada kuartal keempat tahun 2022. Jumlah tersebut melampaui ekspektasi analis, tetapi masih menunjukkan sedikit penurunan dari 8,2 juta pelanggan yang ditambahkan pada waktu yang sama tahun lalu.
Dikutip dari The Verge, Netflix masih menghadapi persaingan ketat dari platform lain karena jumlah pelanggannya tinggi dan tampaknya memanfaatkan yang sudah dimilikinya.
Disney Plus misalnya, meluncurkan paket yang didukung iklan tahun lalu dan terus menarik pelanggan ke dalam bundel dengan Hulu dan ESPN Plus.
Sementara itu, HBO Max memiliki pemutaran perdana House of the Dragon yang memecahkan rekor tahun lalu, sementara debut Last of Us membuntuti di belakang, meraup 4,7 juta penonton dalam satu malam.
Tampaknya 2023 bisa menjadi tahun yang kurang menarik bagi Netflix karena Netflix terus membatasi pengeluaran konten hingga US$17 miliar. Pengaruhnya, produksi konten original Netflix bakal lebih sedikit di tahun ini.
(can/arh)[Gambas:Video CNN]