Misteri Benda Bercahaya Lintasi Gunung Merapi Terungkap, Bukan UFO

CNN Indonesia
Kamis, 26 Jan 2023 20:05 WIB
BRIN mengungkap misteri benda bercahaya yang melintasi Gunung Merapi, yang jelas bukan UFO atau makhluk gaib. Ilustrasi. Benda bercahaya diklaim lintasi Merapi. (AFP/AGUNG SUPRIYANTO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Benda bercahaya yang melintasi Gunung Merapi yang sempat memicu kehebohan warganet terungkap. Pakar menyebut itu kemungkinan besar merupakan satelit yang melintas.

Misteri benda bercahaya di Merapi itu mulanya diunggah akun @SarijoS3 pada Rabu (25/1) pukul 19.21 WIB. Sempat sepi penonton, video tersebut jadi ramai pemirsa usai diunggah ulang oleh akun @merapi_uncover pada pukul 19.30 WIB.

Hingga berita ini terbit, jumlah netizen yang melihatnya mencapai 345 ribu. Unggahan itu pun mendapat 214 komentar dan 646 kali retweet.

Netizen mengaitkannya dengan UFO, meteor, hingga makhluk mitologis banaspati.

Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengungkapkan video itu sudah didiskusikan secara internal oleh Kelompok Riset Benda Jatuh Antariksa dan Gangguan Satelit Pusat Riset Antariksa BRIN.

Tim ini mulanya menyimpulkan benda tersebut diduga benda antariksa buatan.

"Sementara ini kami menyimpulkan bahwa kemungkinan itu adalah benda antariksa buatan. Info yang tersedia di video (termasuk waktu) bisa jadi tidak akurat sehingga menyulitkan analisis kejadiannya," ungkap Andi, Kamis (26/1) dikutip dari detikcom.

Apa alasannya sampai pada kesimpulan itu?

"Mengingat satelit LEO (low earth orbit/orbit rendah bumi) cenderung terlihat menjelang subuh atau fajar, dengan kata lain masih terlalu malam," kata Andi.

"Terlebih lagi nampaknya video ini diambil menggunakan kamera infra merah. Sehingga sangat sensitif dengan cahaya seredup apapun, tetapi citra yang dihasilkan adalah hitam-putih," jelas Andi.

Lebih lanjut, dari rekaman video benda itu terlihat di barat daya. Andi mengatakan benda itu bergerak dari arah selatan ke utara.

"Tidak ada satupun database satelit, hujan meteor, komet maupun asteroid yang lintasannya cocok dengan apa yang terlihat di video," ungkap Andi.

Oleh karena itu, Andi belum bisa mengidentifikasi lebih lanjut objek yang melintasi Gunung Merapi tersebut.

Satelit masuk Bumi

Andi kemudian memperbarui data berdasarkan dari informasi data dari North American Aerospace Defense Command (NORAD). Bahwa, benda bercahaya itu merupakan satelit yang kembali masuk Bumi (re-entry).

"Update terbaru, Falconsat-3 dengan Nomor Katalog NORAD 30776U, sudah dinyatakan reentry atau memasuki atmosfer bumi pada 23 Januari 2023 pukul 18.23 UT (atau 24 Januari 2023 pukul 01.23 WIB) di perairan Samudera Hindia dekat Madagaskar," jelasnya dikutip dari detikcom.

Ia menuturkan Falconsat-3 semula dijadwalkan meluncur pada 8 Desember 2006 dari Pangkalan Udara Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.

"Karena berbarengan dengan STS-116 (misi pesawat ulang alik ke Stasiun Antariksa Internasional/ISS), peluncurannya diundur hingga akhirnya diluncurkan pada 9 Maret 2007 pukul 03.10 UT (10.10 WIB) bersama dengan satelit MidSTAR-1," lanjut dia.

Satelit tersebut diluncurkan dengan menggunakan roket Atlas V untuk beberapa misi.

"Falconsat-3 diluncurkan menggunakan roket Atlas V, yang semula dioperasikan oleh Lockheed Martin Corp. (LMC), dan saat ini dioperasikan oleh United Launch Alliance (ULA), perusahaan patungan antara LMC dengan Boeing," tandas Andi.

(tim/arh)
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER