Dewa Petir Punya Kuil 4.500 Tahun di Irak, Cek Bedanya dengan Thor

lom | CNN Indonesia
Senin, 27 Feb 2023 20:22 WIB
Pakar menemukan kuil dewa petir bangsa Sumeria di Irak yang berusia sekitar 4.500 tahun. Simak fakta-fakta peninggalan arkeologisnya.
Arkeolog temukan kuil dewa petir Ningirsu di Irak. (Tangkapan layar web britishmuseum.org)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah kuil yang didirikan Bangsa Sumeria yang didedikasikan untuk Dewa Petir ditemukan di Irak. Para peneliti menyebut kuil ini berusia sekitar 4.500 tahun.

Para arkeolog mengungkap kuil ini didedikasikan untuk Ningirsu, dewa petir musim semi Mesopotamia.

Kuil yang telah lama hilang ini dibangun dari batu bata berbahan lumpur dan merupakan pusat dari kota kuno Girsu, yang sekarang menjadi situs arkeologi yang dikenal sebagai Tello.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di jantung kota Girsu, kami telah menemukan - dan saat ini masih terus menggali - salah satu ruang suci paling penting di Mesopotamia kuno: sebuah kuil yang didedikasikan untuk dewa utama Girsu," kata Sebastien Rey, kurator Mesopotamia kuno dan arkeolog utama di British Museum di London, seperti dikutip dari LiveScience.

Girsu adalah pusat budaya yang ramai di jantung Mesopotamia. Daerah ini ada di antara sungai Eufrat dan Tigris, yang menurut peta modern termasuk wilayah Irak, Suriah timur, Turki sebelah tenggara, Iran sebelah barat, dan Kuwait.

Wilayah ini juga disebut sebagai rumah bagi beberapa peradaban pertama, salah satunya bangsa Sumeria.

Arkeolog Prancis Ernest de Sarzec pertama kali menemukan sisa-sisa Girsu pada 1877 dan memindahkan semua artefak yang dapat ditemukannya. Salah satu artefak yang ditemukan adalah patung raja Sumeria Gudea berusia 4.000 tahun.

Raja Gudea diketahui memerintah kota ini pada akhir milenium ketiga sebelum Masehi.

Sayangnya, beberapa periode konflik sempat mencegah para ilmuwan untuk mengakses situs yang terletak di provinsi Dhi Qar, Irak selatan ini.

"Setelah Perang Dunia Kedua dan tahun-tahun konflik yang mengikutinya di Irak, situs Girsu jatuh ke masa semi-terlupakan," kata Rey.

"Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa Girsu mungkin merupakan salah satu situs warisan terpenting di dunia yang hanya sedikit orang yang mengetahuinya," tambah dia.

Kini, lebih dari seabad setelah para arkeolog terakhir kali menjelajahi situs tersebut, Rey dan tim penggaliannya telah menemukan kuil yang luas.

Para arkeolog ini menggunakan teknik penginderaan jarak jauh untuk mengungkap fitur-fitur situs yang terkubur di bawah pasir dan endapan lainnya. Mereka juga membuat model elevasi digital untuk memahami bagaimana lanskap daerah itu berubah sejak penggalian di abad 19.

"Setelah lima musim penggalian di lokasi kuil, kami dapat menemukan area yang luas dari tempat suci kuno ini," ungkap Rey.

"Termasuk tempat suci bagian dalam, alun-alun upacara, dinding bagian dalam yang memiliki gerbang, dan kami juga dapat mengidentifikasi dan menggali bagian dari tembok penutup kompleks religius tersebut, termasuk sebuah gerbang yang monumental," imbuh dia.

Kuil tersebut, yang dalam prasasti kuno disebut sebagai Enninu atau "Burung Guntur Putih", menyimpan patung suci dewa petir Ningirsu, salah satu dewa terpenting dalam jajaran dewa Sumeria.

Menurut British Museum, bangsa Sumeria percaya Ningirsu memiliki kekuasaan atas petir musim semi, hujan, badai, dan banjir. Di samping itu, dewa yang punya nama lain Ninurta tersebut dianggap sebagai dewa bajak untuk pertanian.

Dalam berbagai peradaban, dewa petir sendiri punya tempat istimewa mengingat kedahsyatan kilatan listrik dan posisinya sebagai penanda hujan yang membawa kesuburan tanah.

Dalam mitologi Bangsa Viking, misalnya, dewa petir dijabat oleh Thor, putra dari pimpinan para dewa di Asgard Odin. Kekuatannya terutama dari palu Mjolnir yang memberikan hantaman halilintar.

(arh/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER