Perkakas Jadi Saksi Bisu Punahnya Manusia Purba di Polandia

CNN Indonesia
Minggu, 05 Mar 2023 07:20 WIB
Pakar menemukan perkakas batu yang jadi bukti punahnya satu spesies manusia purba di Polandia.
Sejumlah bukti perkakas yang ditemukan di Gua Tunel Wielki, Polandia, yang menjadi bukti spesies Homo heidelbergensis. (www.nature.com)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah perkakas batu yang ditemukan di Polandia 50 tahun lalu ternyata menguak misteri punahnya satu spesies manusia purba.

Melansir ScienceAlert, perkakas itu baru-baru ini kembali diidentifikasi oleh pakar dari University of Warsaw, Polandia. Dari analisa terbaru, para pakar menduga alat itu dibuat oleh satu spesies manusia purba yang sudah punah, Homo heidelbergensis.

Spesies tersebut dikatakan sebagai nenek moyang terakhir Neanderthals dan manusia modern. Perkakas batu yang ditemukan di gua Tunel Wielki di Malopolska sendiri berusia sekitar 450 ribu hingga 500 ribu tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pakar menduga wilayah Eropa tengah saat itu beriklim sangat keras sehingga menyebabkan penyesuaian fisik dan kultural secara signifikan. "Ini adalah aspek yang luar biasa menarik untuk dianalisa bagi kami," kata arkeolog Malgorzata Kot dari University of Warsaw.

"Kami dapat memeriksa batasan kemungkinan bertahan hidup dari Homo heidelbergensis dan kemudian mengobservasi bagaimana mereka beradaptasi dengan kondisi seperti itu," ujarnya menambahkan.

Para arkeolog mengekskavasi gua Tunel Wielki pada 1960an dan kemudian kembali lagi ke sana pada 2016. Lapisan material gua itu diduga berasal dari periode Holocone, sekitar 11.700 tahun lalu, dan Paleolithic Tengah yang membentang sejauh 40 ribu tahun lalu.

Namun, arkeolog Claudio Berto menilai, penanggalan itu agak ganjil setelah mendapatkan beberapa temuan. Tulang-tulang binatang yang ditemukan di situs tersebut menurutnya berusia lebih tua dari 40 ribu tahun lalu.

Alhasil, pada 2018, Kot dan tim kembali ke gua tersebut. Mereka membuka lagi dan melebarkan salah satu paritnya.

Setelah itu, para pakar dengan hati-hati memeriksa setiap lapisan material berbeda yang terakumulasi selama bertahun-tahun. Mereka juga mengumpulkan lebih banyak material tulang untuk dianalisa.

Hasilnya, mereka menemukan lapisan-lapisan atas benar-benar mengandung tulang binatang yang hidup di era Pleistocene Akhir dan Holocene. Namun di lapisan bawah ternyata benar-benar tua.

Lapisan tersebut berisikan tulang beberapa spesies binatang yang hidup setengah juta tahun lalu seperti jaguar Eropa (Panthera gombaszoegensis), serigala Mosbach yang merupakan nenek moyang serigala modern (Cannis mosbachensis), dan beruang Deninger (Ursus deningeri).

Bukan hanya tulang binatang, lapisan tersebut juga mengandung bukti pemotongan batu api termasuk serpihan yang bisa menjadi bahan untuk membentuk alat lain. Ada juga beberapa alat yang sudah jadi seperti pisau.

Para pakar sudah mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal Nature dengan judul Frontiers of the Lower Palaeolithic expansion in Europe: Tunel Wielki Cave (Poland).

Menurut mereka, keberadaan populasi manusia di Eropa tengah pada periode Pleistocene Tengah masih diperdebatkan.

Namun, kata peneliti, "berdasarkan pekerjaan lapangan terbaru di Gua Tunel Wielki, kami dapat melacak pendudukan manusia di gua hingga MIS (Marine Isotope Stage) 14-12."

MIS merupakan ukuran periode waktu berdasarkan pergantian periode hangat dan dingin iklim purba Bumi. Ini disimpulkan dari data isotop oksigen yang mencerminkan perubahan suhu dari data sampel inti laut dalam.

Tahapan Isotop Laut 14 berarti sekitar 563 ribu tahun lalu, dengan MIS 12 ada di sekitar 478 ribu tahun lalu. 

"Hasil yang didapatkan dari penelitian ini telah memberikan pijakan untuk mempelajari batas-batas oikumene manusia dan kemampuan adaptif budaya yang diperlukan," tulisnya lagi.

(lth)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER