4 Alasan Abaikan Chat Kiriman Surat Tilang di WhatsApp, Modus Penipuan

CNN Indonesia
Jumat, 17 Mar 2023 08:36 WIB
Media sosial diramaikan kasus surat tilang yang dikirimkan via WhatsApp. Berikut sejumlah alasan untuk menganggapnya sebagai penipuan online.
Ilustrasi. Tujuan akhir dari modus apk adalah mengambil alih rekening korban. (Istockphoto/iLexx)

Teknik setipe

BSSN mengungkap modus dasar kejahatan siber dengan format apk itu adalah ujungnya menguras rekening korban. Berikut tekniknya:

1. Pengiriman berkas .apk dikirim melalui aplikasi perpesanan.

2. Jika diklik, aplikasi tersebut akan meminta akses untuk melakukan aktivitas 'Baca SMS atau MMS'. Jika diizinkan, SMS yang tersimpan di Hp atau kartu SIM akan dapat dibaca oleh aktor jahat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

3. Aplikasi itu akan kembali meminta melakukan aktivitas 'Terima SMS' juga akan diminta. Jika diizinkan, pengirimnya dapat memonitor dan atau menghapus pesan tanpa sepengetahuan korban.

4. Akses selanjutnya yang diminta adalah untuk melakukan aktivitas 'Kirim SMS'. Jika diizinkan, aktor jahat dapat mengirimkan SMS berbayar tanpa perlu melakuan konfirmasi terlebih dahulu kepada korban.

5. Ketika semua permintaan tersebut diberikan, aplikasi tersebut terpasang di perangkat Android milik korban dan aktor jahat memiliki kemungkinan untuk mengakses riwayat informasi SMS Banking seperti kode PIN dari riwayat SMS yang biasanya tidak dihapus oleh korban.

6. Berbekal informasi tersebut, aktor jahat dapat melakukan pengiriman uang dari rekening korban.

Peringatan Kominfo

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan modus apk itu bisa berkembang lewat cara lain khususnya jelang bulan puasa.

"Ini bentar lagi Ramadan, nanti kirim lah foto-foto maupun ayat-ayat. Di situ disisipin lagi [apk], belum lagi lebaran, kirimlah foto-foto, atau kirim video. Ini bisa berbahaya," ujar dia, dalam Kick Off Literasi Digital Sektor Pendidikan, Kamis (23/2) di Jakarta.

Pada 2 Februari, Semuel juga mengatakan file yang dikirim penipu bisa dengan otomatis ter-install, sehingga bisa menyusup dan mengambil informasi penting di ponsel.

"Kalau di data-data itu ada data finansial, ya wassalam," ujarnya.

Dia menjelaskan file yang dikirim penjahat siber itu disebut Semuel bisa menyembunyikan malware di dalamnya. Aplikasi itu, kata dia, bisa menyusup ke smartphone sehingga mendapatkan informasi penting dari calon korban.

Pihaknya pun sedang berusaha meningkatkan keamanan digital alias digital safety lewat literasi digital agar bisa meminimalisasi kerugian masyarakat.

"Kami saat ini fokus kami adalah meningkatkan literasi terkait safety. Dari 3,54 itu digital safety cuman 3,12. Kalau masyarakat bisa membentengi dirinya bisa menghibdari penipuan-penipuan secara online, ini literasi kita harus naik jadi kita lebih fokus ke skill," ujar Semuel.

(tim/arh)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER