Selain memeriksa sistem pendukung kehidupan kru, Artemis II akan digunakan untuk menguji seberapa baik Orion dapat bermanuver di ruang angkasa di bawah kendali manusia.
Ketika Orion mencapai orbit Bumi yang tinggi pada hampir 24 jam setelah peluncuran, Orion akan memisahkan diri dari Interim Cryogenic Propulsion Stage (ICPS), yang pada dasarnya merupakan tahap kedua SLS.
Setelah Orion terpisah dari ICPS, para kru akan menggunakan kontrol dan kamera di dalam pesawat untuk menyejajarkan diri mereka dengan pendorong tahap kedua yang telah dibuang untuk menguji kualitas penanganan kapsul dan sistem terkait.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :101 SCIENCE Siapa yang Punya Bulan? |
Orion akan menggunakan European Service Module (ESM) buatan Airbus untuk melakukan apa yang disebut dengan translunar injection (TLI), sebuah manuver pendorong yang akan menempatkannya pada jalur menuju Bulan.
Pesawat dan awaknya kemudian akan berayun sejauh 10.300 kilometer mengelilingi sisi jauh Bulan sebelum memulai perjalanan pulang ke Bumi selama empat hari.
Dikutip dari laman NASA, pada sisa perjalanan, para astronaut akan terus mengevaluasi sistem pesawat ruang angkasa, termasuk mendemonstrasikan operasi keberangkatan dan kepulangan dari Bumi, mempraktikkan prosedur darurat, dan menguji tempat penampungan radiasi.
Selain itu, banyak elemen perangkat keras yang diperlukan untuk mendaratkan manusia di permukaan Bulan belum selesai.
Roket reusable Starship milik SpaceX, yang dipilih NASA untuk menjadi pendarat bulan berawak pertama dalam program Artemis, masih belum melakukan uji coba terbang mengelilingi Bumi.
Kemudian, NASA dan kontraktor terkait juga masih mengembangkan pakaian Bulan, kendaraan penjelajah Bulan generasi lanjut, dan perangkat keras lainnya yang akan dibutuhkan untuk beroperasi di permukaan Bulan.
(lom/arh)