Daftar Penipuan via WhatsApp dan Telegram: apk Hingga Like & Subscribe
Beberapa modus penipuan online yang memanfaatkan trik social engeneering via pesan singkat sempat viral di media sosial sepanjang 2022 hingga tahun ini. Simak daftarnya agar Anda tak ikut jadi korban.
Kasus-kasus semacam ini antara lain penipuan sedot rekening dengan memanfaatkan file apk dengan modus kurir paket, undangan nikah, surat tilang elektronik (eTLE), tagihan internet, lowongan pekerjaan, hingga operator seluler, serta penipuan like dan subscribe/follow.
apk (formatnya .apk) merupakan kependekan dari Application Package File, yang adalah format berkas yang digunakan untuk mendistribusikan dan memasang software dan middleware ke ponsel dengan sistem operasi Android.
Biasanya, apk tidak ada di toko aplikasi resmi seperti Google Playstore. File jenis ini kerap dimanfaatkan untuk mengunggah malware atau program jahat yang bisa membuat pelaku mengakses SMS di Hp korban hingga bisa menguras rekeningnya.
Pakar keamanan siber sekaligus pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, menjelaskan penipuan dengan modus ini tekniknya tak jauh dari aplikasi ilegal yang bisa mengakses SMS untuk mendapatkan One Time Password (OTP).
"Soal modus penipuan seperti ini, ketika korban lengah dan menginstall aplikasi tersebut, maka pelaku akan memiliki akses untuk membaca dan juga mengirimkan SMS. Dari sana bisa melebar kemana-mana," kata Teguh lewat Twitternya 2022.
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan pada dasarnya untuk mencegah jadi korban adalah tak memedulikan kiriman file apk.
"Jangan didownload apk. APK itu kan kaya program. Waktu kamu buka itu kan pasti dia download softwarenya," kata dia di sela acara Peluncuran Literasi Digital Publik 2022, Rabu (1/2).
Pelaku pembuat apk dan komplotan penipu modus apk ini sendiri sudah ditangkap polisi. Periode 30 Desember 2022 - 7 Januari 2023, 58 orang ditetapkan sebagai tersangka.
Pembuat program jahat penguras rekening modus undangan nikah, yang terungkap, adalah mahasiswa berinisial AI (20), warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
"Pencipta aplikasi ini sudah ditangkap oleh Tim Siber Mabes Polri berdasarkan laporan korbannya," kata Kasubdit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel Kompol Sutomo, Rabu (1/2).
AI membuat aplikasi itu untuk dijual. Pembelinya itulah yang melakukan berbagai penipuan.
Untuk lebih lengkapnya, simak beberapa riwayat penipuan online yang belakangan ramai:
Modus Kurir
Penipuan ini jadi yang pertama yang viral dari modus apk, di akhir 2022.
Kasus ini terungkap dari unggahan di Instagram dari akun @evan_neri.tftt yang menunjukkan tangkapan layar chat Telegram dengan penipu yang mengaku sebagai kurir dari J&T Express.
Dalam chat tersebut, penipu mengirimkan lampiran dengan nama file 'LIHAT Foto Paket' kepada korban, tetapi dalam bentuk apk.
Sayangnya, korban tidak jeli sehingga mengklik file tersebut dan mengunduhnya yang berujung saldo mobile bankingnya ludes. Ia menjelaskan korban tidak pernah menjalankan atau membuka apliaksi apapun, serta mengisi user ID atau password di situs lain.
Akun ini menyebut aplikasi yang dikirimkan penipu ini kemungkinan berjalan di latar belakang dan mengambil data korban, sehingga membuat penipu dapat mengakses akun perbankan korban.
Di akun Instagramnya, pihak J&T Express selaku penyedia jasa kurir yang namanya dicatut dalam kasus penipuan ini mengatakan pihaknya tidak pernah meminta pelanggan untuk mengunduh aplikasi melalui chat.
"Sprinter J&T Express 𝗧𝗜𝗗𝗔𝗞 𝗣𝗘𝗥𝗡𝗔𝗛 meminta J&T Friends untuk mengunduh aplikasi melalui Whatsapp atau chat. Aplikasi resmi kami hanya ada di App Store dan Play Store dengan nama pencarian 'J&T Express'," jelasnya pada Sabtu (19/11).
Modus undangan nikah
Usai modus kurir terungkap, penipuan jenis apk berubah wajah menjadi modus undangan nikah. Akun Twitter @txtfrombrand membagikan tangkapan layar yang isinya percakapan antara penipu dan calon korban.
Dalam postingannya, penipu mengirimkan file apk atau aplikasi dengan judul 'Surat Undangan Pernikahan Digital' dengan ukuran 6,6 MB. Disusul dengan pesan yang isinya "Kami harap kehadirannya,".
"Setelah bukti resi, sekarang penipuan pakai kedok undangan nikah," kicau akun @txtfrombrand.
Tak tanggung-tanggung, penipu juga mengajak calon korbannya untuk membuka file apk yang dikirimkan itu, dengan dalih agar korban mengecek apakah isi file tersebut benar ditujukan kepada korban.
Modus surat tilang
Penipuan online modus kiriman file apk kembali berganti rupa lewat pengiriman surat tilang di WhatsApp, Maret 2023.
Beberapa warganet mengunggah chat dari kontak yang mengaku sebagai kepolisian yang menyatakan penerima pesan sudah melanggar lalu lintas.
Pengirim juga meminta untuk membuka data berjudul 'Surat Tilang-1.0.apk' yang turut diunggah dalam pesan WhatsApp itu.
"AWAS! Hati-hati terhadap penipuan menggunakan modus kirim surat tilang lewat WhatsApp seperti ini. Jangan sekali-kali mengklik/download file dgn ekstensi ".apk" dari orang tak dikenal di gadget anda," kicau akun @MurtadhaOne1.
Modus MyTelkomsel hingga like dan subscribe di halaman berikutnya...