Studi Buka Efek Pengerukan Pasir Laut: Air Kian Keruh, Ikan Berkurang

CNN Indonesia
Senin, 29 Mei 2023 18:30 WIB
Apa efek pengerukan pasir pantai pada kualitas air laut dan perikanan? Pakar dari USU mengungkap dalam studinya.
Ilustrasi. Tanpa plankton, apalah arti ikan. (iStockphoto)

Plankton

Peneliti menyebut plankton merupakan organisme air yang hidup mengambang atau melayang di air. Keberadaannya sangat penting karena membentuk dasar rantai makanan di air.

"Artinya, plankton adalah penting sumber makanan bagi organisme air lainnya seperti ikan yang hidup di perairan tawar dan laut."

Plankton terdiri dari fitoplankton dan zooplankton. Yang pertama dimakan yang kedua lantaran bisa melakukan fotosintesis karena punya klorofil. Selanjutnya, zooplankton menjadi makanan alami bagi ikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di perairan laut Pantai Labu, para penulis studi menemukan fitoplankton yang terdiri dari 4 kelas, 17 famili, dan 21 spesies.

Data nilai indeks keanekaragaman plankton dianalisis secara deskriptif untuk menentukan tinggi dan rendahnya keanekaragaman plankton di perairan Pantai Labu.

Dengan teknik analisis Shannon-Weaner, para peneliti menemukan indeks keanekaragaman plankton di perairan Pantai Labu tergolong dalam keanekaragaman sedang (2,3026 - 6,9076), dengan penyebaran jumlah individu dari masing-masing jenis sedang.

Ikan berkurang

Para peneliti mengungkap sejak ada kegiatan penambangan pasir di Pantai Labu masyarakat mulai merasakan dampak penurunan produktivitas perikanan laut.

Selain itu, ada abrasi yang mengakibatkan berkurangnya luas pantai sampai ratusan meter persegi.

Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kabupaten Deli Serdang, jumlah produksi perikanan laut pada 2017 mengalami penurunan dari 7.213,50 ton/tahun pada tahun 2016 menjadi 6.974,03 ton/tahun.

"Menurunnya produktivitas perikanan laut adalah disebabkan oleh terganggunya ekosistem perairan sejak dilakukan penambangan pasir."

"Hingga 10 tahun kegiatan penambangan pasir laut, masyarakat semakin merasakan besarnya dampak negatifnya dampak yang timbul," menurut peneliti.

(lth/arh)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER