Media sosial sempat dihebohkan dengan klaim perhiasan emas dari seorang jemaah haji. Terlepas dari kepalsuannya, fenomena perhiasan imitasi tengah jadi perhatian di Arab Saudi, terutama di musim haji. Cek fakta-faktanya.
Sebelumnya, muncul pengakuan beberapa jemaah haji tanah air yang membeli emas dalam jumlah besar dari Saudi. Mir'a Hayati dari Sulawesi Selatan misalnya, mengklaim membeli emas 1 kg saat menunaikan ibadah rukun Islam kelima itu.
Ada juga Suarnati Daeng Kanang (46), jemaah dari daerah yang sama, membawa pulang perhiasan emas seberat 100 gram. Video pengakuannya viral di media sosial. Bea Cukai Makassar pun melakukan penyelidikan. Hasilnya, emas itu terdeteksi palsu alias imitasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di luar kebenaran pengakuan para jemaah haji itu, isu emas palsu atau imitasi memang tengah menjadi sorotan di Arab Saudi, apalagi di musim haji.
Sebuah video yang diunggah oleh anggota Komite Logam Mulia Saudi mengungkap beberapa produsen emas memanipulasi emas dan berlian viral di media sosial.
Sontak hal ini sempat menimbulkan pertanyaan mengenai keaslian emas di Kerajaan Arab Saudi. Pembuatan emas imitasi ini juga membuat banyak pedagang kehilangan pasar, dan industri tersebut dikendalikan oleh kalangan luar, mengutip Arab News.
Dalam video tersebut, Mohammed Azooz mengungkapkan bagaimana orang-orang mengelak dari Bea Cukai dan menyelundupkan emas ke dalam negeri, terutama saat musim haji untuk menyasar jemaah.
Terjemahan bahasa Arab #cheating_in_jewelry menjadi trending topic di Twitter selama beberapa hari. Sejumlah orang memposting tentang masalah tersebut, menyalahkan mereka yang menjual emas palsu kepada para jemaah dengan mengklaimnya sebagai emas murni.
Jenis emas tergantung pada persentase emas per kilogram. Misalnya, emas 24 karat (K), yang dianggap paling baik kualitasnya, adalah 99 persen emas yang dicampur dengan 1 persen logam seperti perak atau tembaga.
Jenis emas ini dianggap murni, dan tidak digunakan untuk perhiasan.
Untuk karat di bawahnya, komposisi logam tamahannya pun berbeda-beda. 1 kilogram emas 22K terdiri dari 125 gram logam mulai ditambahkan ke 875 gram emas murni.
Emas 21K dengan berat yang sama terdiri dari 150 gram logam ditambah 850 gram emas murni; emas 18K memiliki 250 gram logam mulia per kilogram.
Dengan meningkatnya sorotan soal emas imitasi di Saudi, jemaah haji Indonesia khususnya mesti memperhatikan sejumlah hal agar bisa memastikan keasliannya.
Berikut adalah cara mengecek keaslian emas, merujuk Saudiscoop.
Mengecek emas dengan cara ini mengharuskan Anda menggosokkan perhiasan ke tangan Anda. Emas asli, saat bersentuhan dengan kulit tidak menyebabkan perubahan warna.
Namun, jika Anda memiliki emas palsu, perhiasan itu akan bereaksi dengan keringat dari tangan yang membuat perubahan warna kulit. Kulit Anda akan berubah warna menjadi hitam, biru, atau hijau di area yang bersentuhan dengan emas palsu.
Anda juga dapat melakukan pengetesan ini ke kulit orang yang kekurangan zat besi. Garis hitam akan terbentuk di area yang bersentuhan jika emas itu asli.
Emas adalah logam yang sangat tidak reaktif, setiap jejak perubahan pada kulit berarti itu adalah emas palsu.
Namun, ketika mengecek keaslian emas menggunakan foundation cair pada area kontak tersebut memberikan hasil sebaliknya. Saat emas asli bersentuhan dengan riasan, hasilnya kulit menjadi hitam.
Dengan memasukkan perhiasan emas ke dalam air juga bisa mengetahui apakah itu emas asli atau palsu. Emas relatif merupakan logam yang padat, dan karenanya ketika dimasukkan ke dalam wadah berisi air, ia cenderung akan tenggelam di dasar wadah.
Sementara, jika emas itu mengapung atau ketika dimasukkan ke dalam air, kemungkinan besar itu adalah emas palsu.
Lima cara lain mengecek emas palsu di halaman berikutnya...