Objek Paling Silau di Langit Malam Buat Gundah Para Astronom

CNN Indonesia
Selasa, 03 Okt 2023 18:40 WIB
Objek paling terang di langit malam bukan benda langit biasa seperti bintang, komet, maupun planet. Lalu, apa objek yang paling terang itu?
Objek paling terang yang terlihat di langit bukan bintang atau planet, melainkan prototipe satelit BlueWalker 3. (Foto: Tangkapan Layar YouTube AST Mobile)

Objek yang sangat terang bahkan bisa mencapai magnitudo negatif (Bulan purnama memiliki magnitudo sekitar -12,6, sedangkan Matahari bersinar sekitar magnitudo -27)

Sebagai konteks, sebagian besar konstelasi satelit yang dapat diamati di ruang angkasa memiliki magnitudo antara 4 dan 6, menyamakan magnitudo BlueWalker 3 yang sebesar 0,4 dengan bintang Procyon dan Achernar, mengutip studi tersebut.

Kedua benda langit ini tampak di Bumi sebagai bintang paling terang di rasi Canis Minor dan Eridanus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain susunan antena raksasa, Launch Vehicle Adapter satelit itu tampaknya mencapai kecerahan sekitar magnitudo 5,5, yang menurut tim peneliti empat kali lebih terang daripada rekomendasi International Astronomical Union saat ini, yaitu magnitudo 7.

Rekomendasi ini didasarkan pada tingkat kecerlangan yang diperkirakan akan menjadi tantangan tersendiri bagi pengamatan dengan LSST Camera milik Vera C. Rubin Observatory saat memulai survei satu dekade di langit selatan tahun depan.

"Lebih redup dari titik ini akan memungkinkan penggunaan perangkat lunak seperti AI untuk menghapus satelit dari gambar sambil memulihkan data astronomi di bawahnya, atau setidaknya untuk menutupi piksel yang terpengaruh," kata Tregloan-Reed.

"Di atas batas ini berarti satelit kemungkinan besar akan memenuhi piksel, sehingga mustahil untuk memulihkan data di bawah satelit."

"Saat ini, pada dasarnya semua satelit konstelasi lebih terang daripada rekomendasi magnitudo 7 yang ditetapkan oleh IAU," kata Eggl. "Jadi, dalam beberapa hal, mereka semua mengganggu. Efek agregat mereka pada kecerahan langit adalah masalah lain."

Satelit Starlink, misalnya, secara individual hanya sekitar 0,7 persen seterang BlueWalker 3, namun SpaceX ingin membuat konstelasi sekitar 40.000 satelit.

Mengenai hal ini, Tregloan-Reed mengatakan "dampak keseluruhannya, terutama terhadap cahaya langit, sangat mengkhawatirkan."

Apa yang harus dilakukan selanjutnya?

Pada akhirnya, tujuan penelitian tim ini adalah untuk menarik perhatian pada masalah ini dalam upaya untuk mendorong para ilmuwan dan insinyur satelit untuk memikirkan bagaimana melindungi langit malam.

Tim peneliti mengatakan produsen satelit harus menemukan cara untuk mengurangi kecerahan yang dipancarkan modul-modul ini di orbit rendah Bumi, tetapi fasilitas teleskop juga harus mempertimbangkan cara-cara untuk mengatasi masalah kecerahan.

"Di satu sisi, para astronom cukup berpengalaman dalam menangani 'noise' dalam data kami," kata Rawls.

Rawls juga menyebutkan bahwa para ilmuwan sudah mengembangkan berbagai alat untuk mengatasi masalah ini, seperti apa yang dikenal sebagai jalur analisis gambar, program identifikasi garis, dan algoritme penjadwalan teleskop.

"Di sisi lain, membangun semua alat ini membutuhkan sumber daya yang nyata dan tidak akan diperlukan jika langit tidak dipenuhi dengan satelit terang dengan kecepatan yang mencengangkan," papar dia.

(tim/dmi)

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER