Kisah Kaisar Tiberius, Penguasa Romawi saat Yesus Disalib

CNN Indonesia
Minggu, 24 Des 2023 08:54 WIB
Sosok Kaisar Tiberius tak dapat lepas dari sejarah Yesus Kristus. Pasalnya, ia merupakan kaisar yang berkuasa di Romawi saat Yesus disalib.
Ilustrasi. Sosok Kaisar Tiberius tak dapat lepas dari sejarah Yesus Kristus. Pasalnya, ia merupakan kaisar yang berkuasa di Romawi saat Yesus disalib. (Foto: Plixs/publicdomainpictures)

Lalu, bagaimana hubungan Tiberius dengan sosok Yesus Kristus?

Tidak ada bukti sejarah yang mengaitkan koneksi langsung antara Tiberius dan Yesus meski penyaliban itu dilakukan di masanya.

Catatan paling rinci tentang kehidupan dan kematian Yesus berasal dari empat Injil dan tulisan-tulisan Perjanjian Baru lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua buku-buku ini ditulis oleh orang Kristen dan jelas-jelas memiliki bias dalam apa yang mereka laporkan, dan harus dievaluasi dengan sangat kritis untuk mendapatkan informasi yang bisa diandalkan secara historis," kata Barth D. Ehrman, profesor studi agama dari Universitas North Carolina.

"Namun klaim utama mereka tentang Yesus sebagai tokoh sejarah - seorang Yahudi, dengan pengikut, yang dieksekusi atas perintah gubernur Romawi di Yudea, Pontius Pilatus, pada masa pemerintahan Kaisar Tiberius - didukung oleh sumber-sumber yang muncul belakangan dengan bias yang sama sekali berbeda."

Dalam beberapa dekade setelah masa hidupnya, Yesus disebut-sebut oleh sejarawan Yahudi dan Romawi dalam ayat-ayat yang menguatkan bagian-bagian Perjanjian Baru yang menggambarkan kehidupan dan kematian Yesus.

Catatan lain tentang Yesus muncul dalam Annals of Imperial Rome, sebuah sejarah abad pertama Kekaisaran Romawi yang ditulis sekitar tahun 116 Masehi oleh senator dan sejarawan Romawi, Tacitus.

Dalam catatannya tentang pembakaran kota Roma pada tahun 64 M, Tacitus mengungkap Kaisar Nero secara keliru menyalahkan "orang-orang yang biasa disebut orang Kristen, yang dibenci karena kebesaran mereka."

"Christus, nama pendiri tersebut, dihukum mati oleh Pontius Pilatus, prokurator Yudea pada masa pemerintahan Tiberius."

Ehrman mengatakan, sebagai seorang sejarawan Romawi, Tacitus tidak memiliki bias Kristen dalam diskusinya mengenai penganiayaan terhadap orang-orang Kristen oleh Nero.

"Hampir semua yang dikatakannya sama persis - dari sudut pandang yang sama sekali berbeda, dari seorang penulis Romawi yang meremehkan orang Kristen dan takhayul mereka - dengan apa yang dikatakan oleh Perjanjian Baru itu sendiri," ujar dia.

Yakni, lanjutnya,"Yesus dieksekusi oleh gubernur Yudea, Pontius Pilatus, atas kejahatan terhadap negara, dan sebuah gerakan religius dari para pengikutnya bermunculan setelah kematiannya."

(tim/dmi)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER