Menteri Pendidikan Mau Larang Roblox, Studi Ungkap Bahayanya Buat Anak

CNN Indonesia
Jumat, 08 Agu 2025 06:55 WIB
Sebuah studi menunjukkan betapa mudahnya anak-anak menemukan konten yang tidak pantas dan interaksi dengan orang dewasa di gim Roblox.
Menkomdigi Meutya Hafid mengatakan Kemenkomdigi akan melakukan evaluasi terlebih dulu perihal permainan ini. (Foto: Dok. Kemkomdigi)

Meski Roblox menyebut obrolan teks dalam game tunduk pada filter dan moderasi bawaan, laporan dari Revealing Reality mengatakan bahwa ini adalah contoh betapa mudahnya langkah-langkah tersebut diakali dan menciptakan peluang untuk para predator.

Roblox, dalam kesempatan terpisah, mengakui ada penjahat di internet, tetapi menurut mereka ini adalah masalah di luar Roblox dan perlu ditangani melalui kolaborasi dengan pemerintah dan komitmen di seluruh industri untuk langkah-langkah keamanan yang kuat di semua platform.

Mereka juga mengakui bahwa verifikasi usia untuk anak di bawah 13 tahun masih menjadi tantangan industri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa langkah pemerintah?

Kementerian Komunikasi dan Digital RI belum berencana memblokir gim Roblox yang belakangan ramai jadi bahan percakapan. Menkomdigi Meutya Hafid mengatakan Kemenkomdigi akan melakukan evaluasi terlebih dulu perihal permainan ini.

"Belum ada rencana, enggak ada belum ada rencana sampai nanti ada kita lihat, kita evaluasi kan ada Dirjen Pengawasan Ruang Digital yang terus memantau," kata Meutya di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/8).

Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo juga mengatakan pemerintah turut melakukan pengawasan terhadap sejumlah game seperti Roblox. Menurut dia ini merupakan bagian dari upaya pemerintah melindungi generasi muda dari dampak negatif di ruang digital.

"Kita ingin melindungi anak-anak kita dari hal-hal atau pengaruh-pengaruh negatif yang ada di dunia digital," ujar Angga Raka, melansir Antara.

Angga Raka menyebut pihaknya tak hanya menelusuri berbagai konten digital yang berpotensi melanggar norma atau membahayakan perkembangan anak. Ia mengatakan pemerintah tidak menyoroti platform tertentu, tetapi semua platform digital secara menyeluruh.

Menurutnya, negara perlu hadir untuk memberi perlindungan jika ditemukan indikasi pelanggaran.

Lebih lanjut, Angga Raka menilai perlindungan anak di ruang digital merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua, dan media. Oleh karenanya, klasifikasi usia dalam permainan digital menjadi penting dan perlu diawasi penerapannya.

Selain pengawasan konten, Angga Raka juga menegaskan pentingnya peran keluarga dalam memberikan pemahaman kepada anak terkait batasan dan etika dalam menggunakan teknologi.

"Edukasi itu penting, pengawasan orang tua itu penting. Jadi anak juga sejak dini sudah diajarkan bahwa ya diajarkan menggunakan teknologi, tapi dia juga harus tahu batasan-batasan, dia tahu norma-norma yang ada, yang jelas hal-hal positif lah yang harus menjadi pembelajaran buat anak-anak dan generasi bangsa kita," tandasnya.

(lom/dmi)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER