Rusia Blokir Roblox, Tuduh Sebar Konten Ekstremis dan LGBT

CNN Indonesia
Kamis, 04 Des 2025 04:30 WIB
Ilustrasi. Rusia blokir game Roblox. (www.roblox.com)
Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas Rusia memblokir akses ke platform gim populer Roblox dengan tudingan bahwa layanan asal Amerika Serikat itu menyebarkan materi ekstremis dan 'propaganda LGBT'. Langkah ini diumumkan badan pengawas komunikasi Roskomnadzor pada Rabu waktu setempat.

Dalam pernyataannya, Roskomnadzor menilai Roblox "penuh konten tidak pantas yang dapat berdampak buruk pada perkembangan spiritual dan moral anak-anak". Namun, tidak dijelaskan secara rinci materi apa saja yang dianggap melanggar.

Roblox Corp belum memberikan komentar mengenai pemblokiran tersebut.

Mengutip Reuters, platform gim yang digandrungi anak-anak dan remaja itu mencatat rata-rata 151,5 juta pengguna aktif harian pada kuartal ketiga tahun ini. Roblox sebelumnya juga sempat diblokir sejumlah negara, termasuk Irak dan Turki, karena kekhawatiran soal predator daring yang memanfaatkan platform tersebut untuk menargetkan anak.

Di situs resminya, perusahaan menegaskan komitmen kuat menjaga keselamatan pengguna dengan memanfaatkan teknologi AI, tim moderator, serta kerja sama dengan aparat penegak hukum dan pakar keamanan anak.

Pemblokiran kali ini menambah panjang daftar layanan Barat yang dibatasi Rusia. Roskomnadzor selama beberapa tahun terakhir intens menutup akses media dan platform teknologi asing yang dianggap melanggar hukum Rusia.

Tahun lalu, aplikasi belajar bahasa Duolingo menghapus seluruh referensi terkait hubungan sesama jenis setelah diperingatkan Roskomnadzor soal konten LGBT.

Pada 2023, Rusia menetapkan apa yang mereka sebut sebagai "gerakan LGBT internasional" sebagai organisasi ekstremis dan para pendukungnya sebagai teroris, langkah yang membuka jalan bagi ancaman kasus pidana serius.

Pada Agustus tahun ini, Rusia juga mulai membatasi beberapa panggilan melalui WhatsApp dan Telegram. Keduanya dituding menolak berbagi data untuk penyelidikan penipuan dan terorisme. Bahkan, Roskomnadzor pekan lalu mengancam akan memblokir WhatsApp sepenuhnya.

(tis/tis)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK