Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia Tbk berencana menambah rute penerbangan ke Eropa. Setelah sebelumnya, melayani penerbangan ke kota Amsterdam, Belanda dan kota London, Inggris, rencananya tahun ini akan membuka penerbangan ke kota Paris, Perancis dan kota Frankfurt, Jerman.
“Di Eropa kita lagi mempersiapkan untuk menambah frekuensi (penerbangan) dan ke depannya juga akan menambah kota,” kata Direktur Utama Arif Wibowo ketika ditemui
CNN Indonesia di Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (14/4).
Diperkirakan rute penerbangan Jakarta –Paris dan Jakarta-Frankfurt akan dibuka pada paruh kedua tahun ini memanfaatkan pesawat Boeing 777 yang berkapasitas sekitar 300 penumpang. Sebelum itu dilakukan, Garuda Indonesia juga akan menambah frekuensi penerbangan ke Amsterdam dan juga Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tahun 2015 ini adalah tahun yang
critical untuk
rebound jadi ketika kita menempatkan satu aircraft ke satu pasar kita harus bangun dulu persepsi dan komunikasi publik yang baik. Terutama untuk (penerbangan ke) Eropa ini kan harus jauh-jauh hari, nggak boleh dalam waktu dekat,” kata Arif yang juga menjabat sebagai ketua umum Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional (Indonesia National Air Carriers Association/INACA).
Arif melihat meskipun perekonomian Eropa sedang melambat, pertumbuhan ekonomi Jerman dan Perancis masih terbilang baik sehingga masih berpotensi sebagai pasar yang dapat meningkatkan pendapatan Garuda.
Rencananya, akan ada 10 pesawat yang dipersiapkan untuk rute penerbangan Eropa yang terdiri dari 6 pesawat
first class dan 4 pesawat
dual class. Selanjutnya, pihaknya akan terus mengkalkulasi kemungkinan dibukanya rute baru maupun penambahan frekuensi penerbangan ke Eropa.
Direktur Keuangan, Risiko, dan IT Garuda Indonesia Ari Ashkara mengungkapkan dibukanya rute baru tersebut juga untuk memanfaatkan tiga pesawat jenis Boeing 777 yang sudah dipesan sebelumnya oleh Garuda. Rencananya ketiga pesawat itu akan datang bulan Juni, September, dan Oktober tahun ini.
“Karena kita kan punya
triple seven (Boeing-777) kan sudah dipesan kalau triple 777 dipakai di
middle range atau di short range itu kan rugi,
cost-nya kan sama, mendingan kita pakai yang
long distance, itu harus,” tutur Ari dalam kesempatan yang sama.