Magnet Film Magis yang Membuat Tara Basro Ketagihan

Rahmi Suci Ramadhani | CNN Indonesia
Minggu, 25 Jan 2015 14:34 WIB
Tara memerankan tokoh Asa dalam film Another Trip to the Moon arahan sutradara Ismail Basbeth, yang merupakan film 'bisu' tanpa dialog.
Tara Basro saat ditemui saat pemutaran film Another Trip to the Moon, di Jakarta (CNN Indonesia/Rahmi Suci Ramadhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Membintangi film layar lebar bukanlah hal yang baru bagi Tara Basro. Aktris eksotis ini telah unjuk kepiawaian bermain peran di sejumlah film, di antaranya Catatan Harian Si Boy (2011) dan Pendekar Tongkat Emas (2015).

Akan tetapi, ada yang berbeda dengan film terbaru yang dibintangi gadis berdarah Makassar tersebut. Tara memerankan tokoh Asa dalam film Another Trip to the Moon (2015) arahan sutradara Ismail Basbeth. Another Trip to the Moon adalah film "bisu," tanpa dialog.

Bukan hanya itu, film ini merupakan drama fantasi yang menggunakan pendekatan surealis nan magis. Sebuah genre film yang dapat dikatakan belum populer di kalangan masyarakat umum di Indonesia. Meski demikian, Tara mengaku ketagihan bermain film jenis tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Senang banget, pengen lagi!" seru Tara seraya tersenyum lebar saat ditemui usai pemutaran terbatas film Another Trip to the Moon di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan.

Dalam film, diceritakan Asa adalah anak seorang dukun yang melawan ibunya sendiri demi mendapatkan kebebasan. Bersama dengan Laras (diperankan oleh Ratu Anandita), Asa memilih tinggal menyatu dengan alam di dalam hutan.

Tara menjelaskan, bermain film nondialog memiliki tantangan tersendiri karena tidak semua orang mampu memahami bahasa tubuh dengan mudah. Sehingga dia harus kerja keras untuk membuat orang menangkap maksud yang diinginkannya.

"Sebenarnya lebih enak pakai dialog karena lebih gampang, jadi filmnya gabungan dari kekuatan naskah, gambar, dan dari aktornya juga. Kalau enggak ada dialog, lebih susah tapi menyenangkan," kata Tara.

Film Another Trip to The Moon merupakan film panjang pertama karya Ismail Basbeth. Sutradara asal Yogyakarta tersebut dikenal sebagai pembuat sejumlah film pendek yang diputar di berbagai festival film internasional, seperti Shelter (2011), Maling (2012), dan 400WORDS (2013).

Film ini pun terpilih menjadi salah satu peserta dalam ajang bergengsi Tiger Awards Competition yang merupakan bagian dari International Film Festival Rotterdam, Belanda. Film nondialog berdurasi 80 menit ini akan ditayangkan perdana untuk publik (world premiere) di Rotterdam, besok Senin (26/1).

"Semoga orang-orang bisa menikmati film ini karena buat gue ini film yang indah," Tara yang akan menemani sang sutradara ke Negeri Kincir Angin demi memenuhi undangan festival tersebut. "Tidak perlu dipikirkan tetapi lebih dirasakan."

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER