Partai Republik Tetap Pertanyakan Kedekatan Trump dan Rusia

CNN Indonesia
Kamis, 16 Feb 2017 09:48 WIB
Partai Republik tetap mempertanyakan kedekatan tim Presiden Donald Trump dan Rusia meskipun poros dari kisruh ini, Michael Flynn, sudah mengundurkan diri.
Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, Bob Corker, menganggap ada masalah lebih besar di balik mundurnya Flynn. (Reuters/Mike Segar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Republik Amerika Serikat tetap mempertanyakan kedekatan antara tim Presiden Donald Trump dan Rusia, meskipun poros dari kisruh ini, Michael Flynn, sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Penasihat Keamanan Dalam Negeri.

"Perjelas segala isu Rusia ini secepatnya. Mungkin ada masalah yang sangat jelas lebih dalam dari yang kita perkirakan," ujar Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, Bob Corker, sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (15/2).
Kasus ini menjadi sorotan setelah pada pekan lalu, Washington melaporkan bahwa Flynn mengadakan pertemuan privat dengan Duta Besar Rusia untuk AS, Sergei Kislyak, sekitar satu bulan sebelum dilantik sehingga "berpotensi dilakukan secara ilegal."

Dalam pembicaraan itu, mereka diduga kuat membicarakan kemungkinan penangguhan sanksi tambahan yang dijatuhkan pemerintahan Barack Obama pada Desember lalu akibat peretasan Rusia dalam pemilu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika benar terjadi, berarti Flynn melanggar satu hukum yang disebut Logan Act. Aturan itu melarang warga sipil privat terlibat dalam kebijakan luar negeri.
Flynn mengaku kepada Wakil Presiden AS, Mike Pence, bahwa tak ada pembicaraan mengenai sanksi.

Namun sebagaimana dilansir Reuters, belakangan baru terbukti bahwa isu pencabutan sanksi itu memang muncul dalam pembicaraan antara Flynn dan Kisylak.

Flynn pun memutuskan untuk mengundurkan diri. Namun ternyata, masih banyak yang mempertanyakan isu ini, termasuk Partai Republik, partai pengusung Trump.
Meskipun demikian, Partai Demokrat ragu Kementerian Kehakiman atau Kongres yang didominasi oleh Partai Republik, akan menyelidiki kasus ini. 

Salah satu anggota senior Senat dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, pun meminta Jeff Sessions, Jaksa Agung AS yang dikenal sebagai sekutu dekat Trump, tak ikut campur dalam penyelidikan ini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER