Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Korea Selatan menyebut perusahaan asal negara itu, Lotte Group, telah menyepakati penukaran lahan dengan pemerintah untuk pembangunan sistem pertahanan rudal Amerika Serikat yang kontroversial.
Pemerintah tahun lalu memutuskan untuk membangun sistem Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) di tanah yang sebagian dimiliki Lotte di Seongju, sebagai respons atas ancaman rudal Korea Utara.
Dewan perusahaan Lotte International Co Ltd menyetujui kesepakatan dengan pemerintah ini dan kementerian beserta Lotte akan menandatanganinya Selasa (28/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disampaikan Kementerian Pertahanan sebagaimana dilaporkan
Reuters, Senin (27/2). Namun, Lotte belum bisa dihubungi untuk dimintai tanggapan.
Korsel dan Amerika Serikat berupaya untuk membuat sistem ini operasional di akhir tahun. Seorang pejabat Korea Selatan pekan lalu mengatakan pembangunan dapat selesai Agustus ini.
Namun, China menentang pembangunan tersebut karena sistem radar kuat pada senjata itu bisa jadi menembus kawasan negaranya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, telah berulang kali menyatakan penentangan China. Menurutnya, pembangunan senjata tersebut tidak membantu membangun perdamaian di kawasan.
China juga akan mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan negara, kata Geng, tanpa merinci.
"Semua konsekuensinya ada pada Korea Selatan dan Amerika Serikat," kata dia dalam konferensi pers di Beijing.
(aal)