Jakarta, CNN Indonesia -- Bupati Pandeglang, Banten, Irna Narulita menyebut ada sejumlah kerusakan rumah di wilayahnya pascagempa dengan
magnitudo 7,4. Pihaknya juga masih mengevakuasi warga di daerah pesisir.
"Ada beberapa rumah runtuh, sementara belum ada laporan korban," ungkapnya, saat dihubungi
CNN Indonesia TV, Jumat (2/8) malam.
Ia mengaku masyarakat panik ketika gempa dengan pusat di Banten itu. Pasalnya sejumlah wilayah di Pandeglang merupakan derah pesisir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Pastinya masyarakat kami panik, ada 10 kecamatan pesisir," ujarnya.
Beruntung, pihaknya punya pengalaman gempa dan tsunami Pandeglang pada Desember 2018. Pemda pun sudah memiliki titik-titik evakuasi.
Misalnya, sekolah dasar, gedung milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, hingga gedung milik yayasan swasta.
"Kami ada titik-titik evakuasi mengamankan pengungsi, kebetulan sekolah sedang libur, akan kami koordinasikan dengan dinas pendidikan, akan dipakai evakuasi bagi masyarakat kami yang terdampak di pesisir," tutur Irna.
Masalahnya, kata dia, tak semua daerah pesisir itu memiliki daerah perbukitan. Misalnya, Panimbang yang relatif datar. Irna pun menginsutruksikan aparat untuk mengevakuasi warga setidaknya mundur sekitar 300-400 meter dari posisi awal, atau bahkan berpindah ke wilayah yang memiliki perbukitan atau tempat tinggi.
"Yang tidak punya perbukitan, flat, mundur 300-400 meter ke belakang," imbuhnya.
Irna mengakui belum semua warga pesisir dievakuasi karena terbatasnya kendaraan. Bagi warga yang tak punya kendaraan pribadi, pihak pemda dan TNI-Polri masih mencoba mengevakuasinya dengan mengerahkan armada.
"Evakuasi sampai saat ini masih berlangsung bagi yang tidak punya kendaraan pribadi," ucap dia.
Sejauh ini, Irna menyebut ketinggian air di wilayah pantai masih normal.
"Sampai sekarang laut tenang," kata dia. " Tapi kami mengarahkan masyarakat untuk ke tempat lebih aman," tandasnya.
(cnn indonesia tv/arh)