Jakarta, CNN Indonesia --
Gempa bumi pada Jumat (2/8) malam yang berpusat di
Banten, getarannya terasa hingga ke seluruh wilayah di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Hal ini dibenarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY.
"Berdasarkan hasil
monitoring bersama Pusdalops BPBD Kabupaten/Kota, gempa dirasakan di seluruh wilayah DIY," demikian pernyataan BPBD DIY di laman resminya.
Meski demikian BPBD menyatakan getaran akibat gempa Banten itu tidak menimbulkan kerusakan di DIY. Kondisi air laut di pesisir selatan DIY terpantau normal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah DIY juga disebut aman dan terkendali. Aktivitas masyarakat berjalan normal. Namun BPBD DIY mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan pihak yang berwenang.
"Tidak terpancing informasi hoaks," demikian imbauan BPBD.
Gempa Banten terjadi pukul 19.03 WIB. Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa ada di 7.54 Lintang Selatan, 104.58 Bujur Timur atau 147 km Barat Daya wilayah Sumur, Banten. Gempa berkedalaman 10 km dan berpotensi tsunami.
BMKG merilis daerah-daerah yang berstatus siaga hingga waspada tsunami. Daerah-daerah itu antara lain Pandeglang bagian selatan; Lampung Barat, pesisir selatan; Lampung Selatan di Kepulauan Krakatau, Kepulauan Legundi, pesisir tengah dan pesisir utara.
Waspada tsunami juga berlaku di Ujung Genteng, Sukabumi; Bengkulu Selatan; Lebak; Serang bagian Barat.
"Status 'Siaga' merekomendasikan masyarakat di wilayah dimaksud untuk memperhatikan dan segera melakukan evakuasi. Sedangkan status 'Waspada,' masyarakat direkomendasikan untuk memperhatikan dan segera menjauhi pantai dan tepian sungai," kata Plh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo.
Gempa di Banten ini juga dirasakan oleh masyarakat di Jakarta, Depok, Tangerang Selatan dan sekitarnya. Orang-orang yang berada di sejumlah pusat keramaian dan gedung bertingkat berhamburan menyelamatkan diri dari gempa.
[Gambas:Video CNN] (dis/wis)