Jakarta, CNN Indonesia -- Satelit Palapa adalah satelit komunikasi yang pertama kali diluncurkan tahun 1976 dengan nomor seri Palapa A-1. Nama Palapa diambil dari "Sumpah Palapa", yang pernah dicetuskan oleh Mahapatih Gajah Mada dari Majapahit, pada tahun 1334.
8 Juli adalah hari peluncuran Satelit Palapa oleh roket Amerika Serikat dan dilepas di atas Samudera Hindia pada 83° BT. Satelit pertama dari 2 satelit itu bertipe HS-333 dan bermassa 574 kg.
Kemudian 4 satelit dari seri kedua dibuat, yang semuanya dari tipe Hughes HS-376.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika peluncuran Palapa B2 gagal, satelit ke-3 diatur. Awalnya bernama Palapa B3 dan dijadwalkan untuk STS-61-H, akhirnya diluncurkan sebagai Palapa B2P. Sementara itu Palapa B2 diperbaiki kembali oleh STS-51-A, diperbaharui dan diluncurkan lagi sebagai Palapa B2R.
Dengan satelit Palapa transmisi siaran televisi sekarang menjadi semakin luas. Siaran televisi yang dipancarkan oleh transmiter (pemancar) pusat di Jakarta, ditangkap oleh stasiun relay yang ada di daerah, lalu stasiun relay memancarkan kembali siaran tersebut dan diterima oleh antena (alat penerima) televisi di rumah-rumah.
Bayangkan, bagaimana jika tidak ada satelit Palapa? Kamu pasti sampai sekarang tidak akan mengenal acara TV favoritmu saat ini melalui saluran free-to-air, bukan?
(ded/ded)