Beruban, Tanda Anjing Terkena Stres

Aghia Nola | CNN Indonesia
Kamis, 29 Des 2016 16:52 WIB
Sama seperti manusia, ternyata anjing rentan terhadap rambut beruban yang disebabkan oleh stres.
Ilustrasi (Foto: Thinkstock/Lunja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sama seperti manusia, ternyata anjing rentan terhadap rambut beruban yang disebabkan oleh stres.

Para ilmuwan dari Northern Illinois University (NIU) bekerja sama dengan behavioris hewan, Peter Borchelt, dan peneliti Temple Gandin untuk memeriksa lebih dari 400 anjing, berusia antara satu dan empat, untuk menentukan apa yang menyebabkan rambut anjing menjadi abu- abu.

Para peneliti mengunjungi rumah anjing dan klinik hewan di Colorado untuk berbicara dengan pemilik anjing tentang hewan peliharaan mereka dan memotret mereka.
Pemilik mengisi kuesioner tentang gaya hidup, kesehatan, perilaku dan penampilan dari hewan peliharaan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertanyaan yang ditujukan apakah anjing akan berperilaku cemas, dengan merusak benda apapun di sekitarnya ketika ditinggalkan sendirian dirumah, atau apakah jika bertemu dengan sekelompok orang, anjing malah menjadi takut dan meringkuk?

Tahukah kamu, kalau anjing akan tahu apa saja yang kamu lakukan ketika bersama mereka? Hal itu disebabkan oleh taring anjing memiliki episodik kenangan, sama seperti primata lainnya.

Ketika menganalisis gambar dari anjing, melalui jawaban yang ada di kuisioner, ditemukan bahwa anjing yang selalu mudah cemas akan berwarna kelabu di sekitaran wajah dan mulutnya dibandingkan yang tidak, menurut jurnal Applied Animal Behaviour Science.

"Berdasarkan pengalaman saya mengamati anjing, saya sudah lama memiliki kecurigaan bahwa anjing dengan kecemasan tingkat tinggi dan impulsif juga menunjukkan peningkatan moncong kelabu," kata pemimpin peneliti Camille Raja.

Profesor Thomas Smith, yang juga bekerjasama dengan Raja pada penelitian ini, memberikan keahlian metodologis dan statistiknya bahwa ketika menganalisis data tersebut menemukan hasil yang cukup mencolok.

Ini bukan pertama kalinya Raja, Gandin dan Smith bekerja sama untuk mempelajari kecemasan anjing. Pada tahun 2014, mereka menerbitkan penelitian dalam Journal of Veterinary tentang Thundershirts pada tingkat denyut jantung dan gejala kecemasan pada anjing.

Penelitian ini menemukan bahwa membungkus tekanan dapat menurunkan denyut jantung dan dapat memberi efek stress.

Masih ada harapan bagi pemilik anjing yang mempunyai hewan tersebut, karena bisa mendaftarkan anjing mereka pada program pelatihan khusus untuk membantu mereka mengatasi stress. (rkh/rkh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER