Jakarta, CNN Indonesia -- Minyak jelantah merupakan minyak yang digunakan secara berulang-ulang dan biasanya sudah lebih dari 2 sampai 3 kali pemakaian. Penampakan minyak tersebut semakin lama akan semakin hitam, di mana sudah mengalami perubahan baik secara fisik dan kimia.
Pada proses penyimpanan minyak, apabila tidak ditutup saja dapat menyebabkan minyak mengalami oksidasi. Biasanya minyak akan mengalami ketengikan dan meyebabkan berkurangnya fungsi minyak.
Jelantah memiliki kandungan peroksida yang tinggi dan tidak baik untuk kesehatan. Selain itu, dapat mengundang timbulnya jamur aflatoksin yang dapat menyebabkan kerusakan hati atau liver. Serta kandungan karsinogenik pada jelantah dapat memicu timbulnya sel-sel kanker.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(ded/ded)